MANILA, KOMPAS.com — Jumlah korban tewas akibat terjangan topan Bopha di Filipina terus bertambah. Pada Rabu (5/12/2012), korban tewas mencapai 238 orang dan ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang. Sementara tim penyelamat masih berjuang mencapai kawasan yang dihantam banjir dan tanah longsor.
Topan Bopha menerjang Pulau Mindanao, Filipina selatan, Selasa (4/11/2012), dengan kecepatan 210 km per jam saat menuju ke Laut China Selatan. Sebanyak 142 orang tewas dan 241 orang lainnya hilang di kota pegunungan Mindanao, New Bataan. Sementara 81 orang lain tewas di provinsi tetangga, Davao Oriental, dan 15 korban tewas lainnya di wilayah lain.
Menteri Kesejahteraan Sosial Corazon Soliman menggambarkan kerusakan yang diakibatkan Bopha sangat parah.
"Sangat sedikit bangunan yang masih berdiri di kota Cateel," kata Soliman menggambarkan kondisi salah satu kota pesisir itu.
"Kami harus secepatnya mengirim kantung-kantung jenazah, obat-obatan, pakaian kering, dan yang lebih penting lagi tenda. Sebab, saat ini korban selamat tinggal di tempat terbuka setelah kediaman mereka dihancurkan topan," kata Soliman.
Situasi buruk juga terjadi di kota New Bataan. Pasukan militer di kota itu mengatakan terjadi banjir bandang dan tanah longsor akibat topan.
"Di New Bataan, jenazah korban dibiarkan begitu saja di tempat terbuka. Kami tak ingin kondisi ini menyebabkan wabah penyakit," ujar Soliman.
Korban tewas di New Bataan termasuk di dalamnya seorang prajurit angkatan bersenjata yang dikirim untuk membantu. Enam prajurit hilang dan tiga lainnya terluka.
Militer Filipina hingga saat ini masih mengirim helikopter dan peralatan berat ke lokasi bencana di New Bataan.
Sebagian wilayah Mindanao hingga saat ini masih gelap gulita karena aliran listrik terputus. Demikian pula jaringan telepon ditambah minimnya pasokan makanan dan air bersih.
Sementara itu, kota Cateel dan dua kota lain di pesisir timur Mindanao terisolasi karena putusnya jembatan dan terhalangnya jalan raya karena pohon tumbang.
"Sekitar 95 persen infrastruktur kota, termasuk rumah sakit, rumah penduduk, dan bangunan lain rusak berat," kata Gubernur Provinsi Davao Oriental Corazon Malanyaon.
Topan Bopha adalah topan keenam belas yang menerjang Filipina tahun ini. Filipina sendiri rata-rata setiap tahun diterjang 20 topan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.