Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Bopha Hantam Filipina

Kompas.com - 05/12/2012, 01:50 WIB

Manila, Selasa - Terpaan topan Bopha menewaskan sedikitnya 52 orang di Filipina, Selasa (4/12). Dikhawatirkan jumlah korban tewas akan meningkat tajam saat topan terkuat yang menghantam Filipina tahun 2012 ini mengamuk di bagian selatan negara itu.

Topan Bopha memukul kawasan Davao saat fajar. Angin kencang merobek atap rumah dan hujan yang turun di wilayah sepanjang 500 kilometer membanjiri tanah pertanian di dataran rendah. Badai dengan embusan angin mencapai 195 kilometer per jam itu merobohkan pohon serta menyebabkan longsor dan banjir bandang. Sedikitnya 53.000 orang mengungsi ke sekitar 1.000 tempat penampungan.

Di antara korban tewas, terdapat seorang perempuan lanjut usia yang rumahnya kejatuhan pohon tumbang, seorang pengendara sepeda motor yang tertimpa pohon kelapa, dan seorang serdadu yang tenggelam.

Kepala Badan Pertahanan Sipil Benito Ramos menambahkan, tanah longsor di kota New Bataan di selatan Pulau Mindanao menewaskan 44 orang, terdiri atas 43 warga sipil dan seorang tentara. Sebanyak 4 nelayan juga dilaporkan hilang di lepas pantai timur Mindanao.

Ramos mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan bertambah saat tentara dan polisi dapat mencapai desa-desa yang terisolasi akibat banjir.

Sekitar 20 topan dan badai menghantam Filipina setiap tahun. Namun, sejumlah provinsi di Filipina selatan yang dilanda Bopha tidak terbiasa dengan topan ganas.

Siklon tropis di selatan

Siklon tropis Bopha di Samudra Pasifik sebelah utara Papua yang terjadi sejak 27 November ini merupakan bagian dari ketidakpastian iklim. Seharusnya musim siklon tropis itu kini berlangsung di belahan bumi selatan.

”Posisi matahari sekarang di belahan bumi selatan umumnya memengaruhi terjadinya siklon di belahan selatan,” kata Kepala Subbidang Siklon Tropis pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab, Selasa, di Jakarta.

BMKG memprediksi siklon Bopha masih terjadi dengan kecepatan angin maksimum 150 kilometer per jam di perairan Laut China Selatan, hingga 7 Desember. Siklon ini memberikan dampak gelombang laut tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia serta hujan lebat di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (AFP/AP/NAW/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com