Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Tempatkan Rudal Patriot di Turki

Kompas.com - 04/12/2012, 15:10 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - NATO segera menyetujui penempatan rudal Patriot di wilayah Turki yang berbatasan dengan Suriah untuk menghadang serangan dari kawasan tersebut.

Sebelumnya 28 menteri luar negeri negara anggota NATO menggelar pertemuan di Brussels, Belgia setelah Turki meminta tambahan kekuatan untuk melindungi wilayahnya yang berbatasan dengan Suriah.

Pejabat Nato telah menyatakan bahwa penempatan rudal patriot murni sebagai bentuk pertahanan.

Presiden AS, Barack Obama sebelumnya telah memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bahawa dia akan menghadapi 'konsekuensi' jika menggunakan senjata kimia untuk menghadapi rakyatnya.

"Dunia mengamati. Penggunaan senjata kimia sepenuhnya tidak bisa diterima,'' kata Obama.

''Kami bekerja untuk menjaga senjata ini tidak berkembang biak, apakah itu materi nuklir di Libia atau senjata kimia di Suriah.''

"Dan hari ini saya ingin membuat pesan penting kepada Assad dan siapapun yang ada di bawah perintahnya.. Jika anda membuat kesalahan tragis dengan menggunakan senjata ini, akan ada konsekuensinya dan anda akan diminta pertanggungjawaban.''  

Siapkan Segala Kemungkinan

Pejabat pemerintah Suriah sebelumnya bersikeras mereka tidak akan menggunakannya dalam kondisi apapun meskipun senjata itu ada.

Wartawan BBC, Jonathan Beale mengatakan tim dari NATO telah mengunjungi sejumlah tempat di Turki untuk menyiapkan penempatan baterai penggerak Patriot, yang bisa digunakan untuk menembak jatuh rudal Suriah atau pesawat tempur yang terbang melewati perbatasan.

Beale mengatakan penempatan peluru kendali ini sepertinya telah disetujui meskipun ada penentangan dari Rusia yang juga mengirimkan menteri luar negerinya dalam pertemuan di Brusel.

Sejumlah pengamat mengetakan upaya penempatan peluru kendali ini yang disuplai oleh AS, Jerman dan Belanda diperkirakan dapat memakan waktu lebih dari seminggu.

CIA telah mengatakan senjata-senjata itu bisa untuk menghadang pesawat tempur, peluru kendali balistik dan roket artileri.

Seorang pejabat AS yang dikutip oleh New York Times pada hari Senin (03/11) mengatakan tentang adanya persiapan menghadapi potensi penggunaan senjata kimia.

Gedung Putih mengatakan tingkat keprihatinan mereka saat ini telah sampai pada tingkat dimana Washington telah menyiapkan rencana untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Rusia melalaui Perdana Menteri Vladimir Putin telah mengingatkan bahwa penempatan peluru kendali ini dikhawatirkan akan memperburuk ketimbang meredakan tensi di wilayah perbatasan antara Suriah dengan Turki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com