Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Bopha Terjang Filipina Selatan

Kompas.com - 04/12/2012, 11:53 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Topan Bopha yang berkecepatan 210 km per jam menghantam pantai timur Pulau Mindanao, Filipina, Selasa (4/12/2012) dini hari. Topan ini menumbangkan pepohonan dan membawa hujan deras. Sekitar 40.000 orang dilaporkan berdesak-desakan di 1.000 lokasi penampungan untuk menghindari topan ini.

Sejauh ini, belum diperoleh laporan korban jiwa atau kerusakan serius di Mindanao. Namun, untuk sementara ini, pulau itu terkepung topan yang mengakibatkan penduduk di kawasan pantai dan daerah rawan banjir menuju penampungan-penampungan yang sudah disediakan pemerintah.

Jadwal penerbangan dan pelayaran juga kacau balau. Sebanyak 80 jadwal penerbangan ditunda dan ribuan penumpang kapal feri telantar di pelabuhan saat pasukan penjaga pantai memerintahkan semua kapal tidak meninggalkan pelabuhan.

Sebagian besar Pulau Mindanao kini tanpa aliran listrik. Pasokan listrik memang diputus untuk menghindari kebakaran dan bahaya tersengat listrik. Demikian kata pejabat pertahanan sipil Mindanao, Liza Maro.

"Pasokan listrik diputus menjelang pagi. Ada laporan terkait angin kencang, gelombang laut tinggi, dan kemungkinan badai menghantam kawasan pesisir," kata Liza.

"Kami kini hanya bisa berdoa dan berharap tidak ada korban jiwa akibat topan ini," dia menambahkan.

Warga yang tinggal di pesisir yang bakal dihantam badai bersiap diri menghadapi situasi terburuk akibat badai paling kuat yang menerjang Filipina tahun ini.

"Kami sudah ungsikan babi dan ayam kami ke dalam rumah karena kandang mereka pasti hancur karena angin," kata Marianita Villamor (46), warga kota San Fermin di pesisir timur Mindanao.

"Angin kencang bertiup dan saya bisa mendengar suara pohon-pohon tumbang sejak pagi tadi," tambah dia.

Villamor mengatakan, keluarganya yang tinggal di kawasan pesisir bergabung dengan ratusan keluarga lainnya pindah ke lokasi penampungan seperti sekolah atau gedung-gedung milik pemerintah.

"Saya belum mendengar kabar keluarga saya karena sinyal telepon genggam kerap mati. Saya harap mereka selamat," ujar Villamor.

Sementara itu, salah satu pusat kota terbesar Mindanao, Cagayan de Oro, tergenang air saat sungai yang melintas kota itu meluap. Sekolah-sekolah di Mindanao dan Filipina pun tengah ditutup.

"Potensi Bopha menghancurkan permukiman penduduk sangat serius. Ini adalah topan terkuat di Filipina sepanjang tahun ini," kata Presiden Beningno Aquino yang memerintahkan proses evakuasi segera.

Filipina setiap tahun dihantam rata-rata 20 topan. Beberapa dari topan ini sangat menghancurkan. Bopha adalah topan keenam belas yang menghantam Filipina sejauh ini.

Tahun lalu, 19 topan menghantam Filipina, 10 di antaranya sangat menghancurkan. Akibatnya, sekitar 1.500 orang meninggal dan memengaruhi 10 persen penduduk Filipina lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com