Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Peringatkan Assad Tak Gunakan Senjata Kimia

Kompas.com - 04/12/2012, 06:46 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bahwa dia akan menghadapi "konsekuensi" jika menggunakan senjata kimia terhadap warganya. "Dunia mengamati. Penggunaan senjata kimia sepenuhnya tidak bisa diterima," kata Obama.

Dalam sebuah pidato terkait non-proliferasi nuklir di Universitas Pertahanan Nasional di Fort McNair, Obama mengatakan: ''Kami bekerja untuk menjaga senjata ini tidak berkembang biak, apakah itu materi nuklir di Libya atau senjata kimia di Suriah.''

"Kami tidak bisa membiarkan abad 21 digelapkan oleh senjata buruk di abad 20. Dan hari ini saya ingin membuat pesan penting kepada Assad dan siapa pun yang ada di bawah perintahnya.. Jika anda membuat kesalahan tragis dengan menggunakan senjata ini, akan ada konsekuensinya dan anda akan diminta pertanggungjawaban.''

Tetapi Damaskus menolak tuduhan yang menyebut mereka menyiapkan senjata kimia.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri dikutip televisi negara mengatakan: ''Suriah berulangkali mengkonfirmasikan, tidak akan pernah, di bawah kondisi apapun, menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya, jika senjata itu memang ada.''

Suriah diyakini memiliki senjata kimia - termasuk gas mustar dan sarin, sebuah racun saraf yang berbahaya - di sejumlah lokasi di negara.

CIA mengatakan senjata tersebut ''bisa digunakan dengan pesawat terbang, rudal balistik, dan roket artileri''.

Salah satu pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada New York Times mengatakan "sebuah persiapan rencana kontingensi dilakukan atas potensi senjata kimia''.

PBB Tarik Anggota

Sementara itu, PBB mengatakan akan menarik ''semua staf yang tidak dibutuhkan'' keluar dari Suriah. Sebanyak 25 dari 100 staf internasional akan meninggalkan Suriah pekan ini, demikian laporan kantor berita PBB, Irin, sementara semua misi kemanusiaan di luar Damaskus dilaporkan akan dihentikan untuk sementara waktu.

Krisis di Suriah telah meningkatkan resiko para pekerja kemanusiaan di negara itu menyusul tembakan membabi buta yang dilakukan pasukan yang bertempur, kata kepala penasihat keamanan PBB di Suriah.

Uni Eropa, yang memiliki kantor diplomatik di ibukota Suriah, juga mengkonfirmasikan ''pengurangan aktivitas di Damaskus menjadi tingkat minimum karena kondisi keamanan terkini.''

Sebelumnya maskapai penerbangan Mesir, Egypt Air, diperintahkan untuk kembali dari perjalanan menuju Damaskus ditengah-tengah laporan ''situasi keamanan buruk'' di sekitar bandara - hanya sehari setelah kembali membuka jalur penerbangan.

Sementara itu dalam perkembangan lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi dilaporkan telah meninggalkan negara itu, bahkan sebelum ada laporan yang menyebutkan bahwa dia dipecat karena mengeluarkan pernyataan di luar kebijakan pemerintah.

Sedangkan pasukan pemberontak dilaporkan membuat kemajuan di lapangan, dan kepala Liga Arab menyatakan pemerintahan Suriah bisa jatuh setiap saat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com