Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2012, 09:44 WIB

KOMPAS.com - Bayi di atas usia tiga bulan bisa Anda mulai ajak berenang. Sebab, bila usianya kurang dari dua bulan, sistem imunitas bayi belum sempurna dan masih rawan terkena penyakit dari lingkungan sekitar seperti diare, infeksi telinga, dan saluran pernafasan.

Hal lain yang patut mendapat perhatian orangtua, sebelum usia enam bulan, bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya sendiri. Jadi, hindari mengajak bayi beraktivitas di kolam yang dingin. Gunakan air hangat bersuhu antara 27-30 derajat Celcius.

Perihal lokasi, ada spa yang memiliki fasilitas khusus untuk bayi bermain air. Umumnya berupa kolam air hangat yang dapat digunakan secara privat oleh bayi. Atau bisa juga bayi diajak ke kolam renang umum. Pilihan lainnya, dengan memanfaatkan kolam plastik yang banyak dijual di pasaran. Bila ingin memanfaatkan kolam renang umum atau spa hendaknya perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Lingkungan kolam yang termonitor.
Pilih kolam renang yang disertai penjaga, yakni seseorang yang mengerti bagaimana memberikan pertolongan pertama pada bayi dalam kondisi darurat.

2. Perhatikan kadar klorin.
Cermati kadar klorin kolam renang. Di beberapa kolam renang ada papan khusus untuk informasi ini. Namun bila tidak ada tanyakan kepada pengelola kolam renang. Kadar klorin dalam kolam renang sebaiknya tidak terlalu tinggi karena dapat mengiritasi kulit bayi yang sensitif. Idealnya pemakaian klorin agar tidak menjadi polutan menurut American Chemistry Council antara 2,0 sampai 4,0 ppm (parts per million) meski tidak perlu, sampai di bawah 1,0 ppm.

3. Pilih suhu air kolam renang yang hangat.
Bayi belum mampu meregulasi suhu tubuhnya sendiri. Untuk itu, hindari suhu kolam renang/spa yang terlalu dingin. Idealnya, pilih kolam renang dengan suhu hangat dan terkontrol.

4. Pilih kolam renang yang tak terlalu ramai.
Pilih kolam renang yang tidak terlalu ramai pengunjung, karena dapat membuat bayi tidak nyaman dan malah jadi rewel.

5. Frekuensi berenang.
Idealnya aktivitas bermain air pada bayi sekitar 20-25 menit per hari dengan frekuensi lima kali dalam seminggu. Atau 15-20 menit per hari dengan frekuensi setiap hari dalam seminggu. Hindari aktivitas di air lebih dari 30 menit karena dapat meningkatkan risiko hipotermia (kedinginan) pada bayi. Namun bermain air juga sebaiknya tidak kurang dari 15 menit. Sebab, waktu yang terlalu pendek tidak memberikan cukup waktu bagi bayi untuk beradaptasi dan memelajari lingkungannya.

6. Gunakan baju renang.
Bila suhu kolam renang sudah diatur agar tetap hangat, tidak terlalu penting menggunakan baju renang atau tidak, gunakan saja swim diapers.

7. Gunakan tabir surya khusus bayi.

Bila kolam renang berada di luar ruangan (outdoor), alangkah baiknya bayi menggunakan tabir surya yang khusus untuk bayi.

(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Ini Dia Cara Atasi Anak yang Galak

Parentopedia
Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Pusat Pelayanan Autis Denpasar Jadi Pusat Percontohan

Parentopedia
Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Istri Cari Uang, Suami Pengangguran, Apa Solusinya?

Parentopedia
Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Bebas Layar Elektronik, Anak Tumbuh dengan Kemampuan Sosial Positif

Parentopedia
Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Studi: Pertumbuhan Anak yang Bebas Bermain Lebih Baik

Parentopedia
Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Ada Cara Baru untuk Belajar Sambil Liburan di Singapura

Parentopedia
Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Inikah Seniman Musik Bali Paling Muda?

Parentopedia
Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Kapan Anak Harus Mulai Belajar tentang Toleransi?

Parentopedia
Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Pintar Berimajinasi, Anak Usia 5 Tahun Ini Ciptakan Kota Lewat Lego

Parentopedia
Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Tanpa Sosok Ayah, “Single Mom” Juga Bisa Besarkan Anak Laki-laki

Parentopedia
Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Beri Anak Asih, Asah, dan Asuh untuk Tumbuh

Parentopedia
Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Inilah Kelebihan Anak yang Dibesarkan oleh “Single Mom”

Parentopedia
Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Psikolog: “Single Mom” Tak Perlu Merasa Bersalah kepada Anak

Parentopedia
Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Baru Usia 3 Tahun, Anak Ini Sudah Pandai Main Bulu Tangkis

Parentopedia
Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Bolehkah Ibu Cium Anak di Bibir?

Parentopedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com