Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Palestina: Terus Dukung Kami, Indonesia!

Kompas.com - 01/12/2012, 11:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Palestina untuk Indonesia, HE Fariz Mehdawi, mengatakan, pengakuan terhadap Palestina sebagai negara pemantau nonanggota PBB bukanlah akhir dari perjuangan. Masih ada langkah yang harus dilakukan Palestina untuk mempertahankan kedaulatannya. Palestina pun meminta Indonesia agar terus menjadi sahabat sejati yang setia mendukung Palestina dalam berjuang melawan Israel.

"Jangan takabur dan nilai ini adalah hasil akhir. Ini adalah salah satu pertempuran yang terus terjadi, akan ada seterusnya. Karenanya kami sangat berharap dukungannya terutama dari Indonesia yang terus ada bersama kami," ujar Mehdawi, Jumat (30/11/2012), dalam syukuran bersama Fraksi PKS di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Mehdawi mengatakan, bantuan Indonesia tidak henti-hentinya diberikan kepada Palestina, baik secara moral, materiil, hingga jalur diplomasi. Ia mencontohkan, salah satunya adalah lobi-lobi yang dilakukan Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa yang telah menginisiasi pengakuan PBB terhadap Palestina. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga secara terbuka menanyakan ke Pemerintah Palestina apa saja yang dibutuhkan Palestina dalam perjuangannya.

Presiden Yudhoyono menyanggupi mendukung Palestina secara penuh. Di lembaga parlemen, Mehdawi juga menyebutkan, partai-partai politik Indonesia sudah terus-menerus mendorong bahwa persoalan Palestina harus segera diselesaikan. Rombongan Komisi I DPR bahkan saat ini masih berada di Palestina untuk melakukan lobi-lobi pejanjian damai antara Israel dan Palestina.

"Saya sampaikan ke saudara saya, agar sampaikan ke saudara kami di Palestina bahwa rakyat Indonesia merupakan negara yang selalu bersama kami. Indonesia adalah teman di Gaza, di Jakarta, hingga di New York. Indonesia adalah sahabat sejati di mana pun," kata Mehdawi.

Setelah kemenangan ini, Mehdawi mengatakan, Pemerintah Palestina akan mengumpulkan kelompok-kelompok di negeri itu. Ia berharap, kemenangan Palestina bisa mempersatukan Palestina melalui penyatuan sistem birokrasi.

"Kami bisa mengapitalisasi kemenangan dan persatuan yang terjadi di lapangan menjadi suatu kebersamaan dalam organisasi dan pengelolaan negara kami," tandas Mehdawi.

Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis (29/11/2012) waktu setempat, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau nonanggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO. Berdasarkan hasil pengumpulan suara, Palestina mendapat dukungan mayoritas, yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara itu, hanya 9 anggota yang menolak, dan sisanya 41 anggota abstain.

Dengan status negara pemantau nonanggota, Palestina bisa bergabung ke dalam organisasi-organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasi memperoleh kemerdekaan. Namun, bagi Israel, meskipun status Palestina di PBB adalah negara pemantau nonanggota, hal itu tidak berarti pengakuan terhadap adanya negara Palestina. Israel menuding upaya Palestina akan membuat peta jalan damai kedua belah pihak mandek dan berantakan. Penolakan Israel atas resolusi tersebut didukung sekutunya, seperti Amerika Serikat dan Kanada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com