Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penganiayaan Ibu Tiri Dididik ala Militer

Kompas.com - 30/11/2012, 08:47 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nahnu Hadi Saputra (39), ayah kandung Ainy Yunistisia (4), bocah yang tewas akibat penganiayaan ibu tiri, mengakui bila istrinya telah mendidik anaknya secara keras. Dia mengungkapkan, N (26), istri keduanya yang menjadi tersangka dalam kasus ini, menerapkan disiplin ala militer dalam mendidik anak-anaknya.

"Cara mendidiknya memang terlalu tegas, cara militer," tutur Nahnu di tempat pemakaman Ainy Yunistisia, putrinya, di pemakaman tanah wakaf Putra Guna, Jalan Deplu Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2012).

Nahnu sudah setahun menikahi N. Kedua putri dari istri pertamanya, Agusdiana Ekawati (28), secara bergantian tinggal di rumahnya di Pondok Aren dan rumah Agusdiana di Pondok Pinang. Nahnu menjelaskan, dia sudah berupaya memberi pengertian kepada istrinya untuk mengerti kenakalan yang biasa dilakukan anak-anak. Ia berharap istrinya bisa mendidik dengan cara-cara normal. Namun, penyiar radio ini enggan merinci cara mendidik anak yang dilakukan istrinya.

"Saya bilang mereka masih kecil, masih berkembang, harusnya kalau mau mendidik itu ya didikan yang wajar," kata Nahnu.

Meski demikian, pemilik usaha warnet itu mengaku tidak pernah melihat istrinya mengasari anak-anaknya dengan pukulan. Karena itu, ia sempat tak percaya mendengar proses hukum yang harus dijalani istrinya.

"Walaupun istri saya tegas mendidik anak, dia enggak pernah saya lihat sampai bermain kasar," ucap Nahnu.

Ainy meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati pada Kamis pagi, setelah sempat dalam kondisi kritis sejak masuk pada Minggu (25/11/2012). Data medis menunjukkan, penyebab kematian korban karena otaknya mengalami pergeseran dan pembuluh darahnya pecah. Hal ini merupakan akumulasi dari rangkaian penyiksaan yang dialami putri kedua Nahnu-Agusdiana Ekawati.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, korban kembali mengalami penganiayaan oleh ibu tirinya. Tangannya diikat, kepalanya dibentur-benturkan ke tembok, mulutnya dipukuli dengan menggunakan talangan, badannya dipukuli dengan pipa, dan tubuhnya kemudian dibanting ke kursi. Barang bukti berupa pipa dan talangan telah diamankan petugas kepolisian. Sedangkan tersangka telah dipindahkan ke Polresta Tangerang Selatan karena tempat kejadian perkara berada di Pondok Aren.

Jenazah Ainy telah dikebumikan di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Kamis kemarin. Nahnu sendiri sempat tak sadarkan diri menyaksikan pemakaman anak kandungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com