Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahmoud Abbas Minta "Akta Kelahiran" Negara Palestina ke PBB

Kompas.com - 30/11/2012, 04:55 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan "akta kelahiran" bagi negara Palestina. Menurut dia, pengakuan PBB merupakan solusi terakhir untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Permintaan Abbas tersebut disampaikan dalam pidatonya selama 22 menit di depan Majelis Umum PBB di New York, Kamis (29/11/2012) waktu setempat. Pidato Abbas itu menjelang voting sebuah resolusi yang akan meningkatkan status Palestina dari entitas pemantau yang diwakili Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menjadi negara pemantau nonanggota di PBB.

"Komunitas internasional saat ini berada pada kesempatan terakhir untuk memastikan adanya solusi dua negara," kata Abbas.

Ia mengingatkan para delegasi mengenai situasi terakhir ketika militer Israel mengerahkan kekuatan untuk melawan peluncuran roket dari Jalur Gaza. Menurutnya, tak perlu lagi ada ledakan bom dan serangan militer untuk mengingatkan dunia adanya pendudukan Israel terhadap Palestina.

"Kami akan menerima tak kurang dari kemerdekaan negara Palestina dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kota di semua wilayah Palestina yang diduduki Israel tahun 1967 dan hidup damai berdampingan dengan Israel," ujar Abbas.

Ia menyebut permintaan atas pengakuan tersebut bukan langkah mundur mencapai perdamaian, tetapi justru sebagai "napas baru" bagi Palestina untuk bisa melakukan negosiasi damai dan hidup berdampingan dengan Israel.

Abbas pun mendapat standing applause, baik di awal pidato maupun saat mengakhirinya. Sejumlah negara mendukung peningkatan status Palestina di PBB menuju Palestina merdeka, termasuk Indonesia. Namun, upaya tersebut ditentang Amerika Serikat dan Israel. Sejumlah kelompok senator di AS bahkan mengancam akan menghentikan bantuan bagi Palestina jika resolusi tersebut disetujui.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com