DHAKA, KOMPAS.com — Menyusul kebakaran pabrik garmen yang menewaskan lebih dari 100 buruh akhir pekan lalu, Departemen Pemadam Kebakaran Banglades, Kamis (29/11/2012), melakukan inspeksi mendadak ke ratusan pabrik garmen di negeri itu.
Petugas menyasar daerah pinggiran Ashulia, tempat sebagian besar pabrik garmen Banglades berada.
"Kami menugaskan 15 tim untuk memeriksa pabrik-pabrik garmen," kata Abdus Salam, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran Banglades.
"Awalnya kami memeriksa 574 pabrik di Ashulia lalu kami lanjutkan dengan memeriksa semua pabrik di seluruh negara," tambah Abdus Salam.
"Kami memeriksa sekitar 70 pabrik hari ini dan dua pertiga pabrik ternyata tidak memiliki sarana perlindungan kebakaran yang memadai. Setidaknya di lima pabrik kondisinya sangat buruk," paparnya.
Sementara itu, dalam wawancara dengan harian terbitan Banglades, Daily Star, pemilik pabrik Tazreen yang terbakar pada akhir pekan lalu, Delwar Hossain, mengatakan bahwa Departemen Tenaga Kerja beberapa kali datang meninjau pabriknya. Namun, dia mengaku, mereka tak sekalipun memberi pengarahan soal pintu darurat atau sarana perlindungan kebakaran.
"Tak seorang pun memberi arahan untuk menambah pintu darurat selain satu pintu yang sudah ada," kata Hossain.
"Saya bisa saja menambah pintu darurat itu. Tapi tak seorang pun meminta saya melakukan itu," tambah dia.
"Saya paham ini adalah kesalahan saya, dan saya menyadarinya saat lebih dari 100 orang kehilangan nyawa," tandas Hossain.
Sejak 2006, sedikitnya 700 buruh pabrik garmen tewas dalam berbagai insiden kebakaran. Namun, belum satu pun pemilik perusahaan yang mendapatkan hukuman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.