Nokia 206, "Feature Phone" Gaya Lumia

Nokia Nokia 206

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasaran ponsel dengan harga terjangkau ternyata masih cukup menggiurkan bagi Nokia. Segmen tersebut masih menyumbang uang yang besar bagi perusahaan asal Finlandia itu.

Lihat saja seri ponsel pintar Nokia yang memiliki label Asha. Seri tersebut di kuartal ke-3 yang lalu berhasil terjual sebanyak 6,5 juta unit di seluruh dunia.

Berkaca dari kesuksesan tersebut, Nokia pada Senin (26/11/2012), meluncurkan anggota terbaru keluarga Asha, yaitu 205 dan 206. Berbeda dari Asha 205 yang dimasukkan ke kategori ponsel pintar, Nokia 206 ada di kelas feature phone.

Meski kategori feature phone, Nokia Asha 206 memiliki desain ala Lumia. Desain seperti ini disebut sebagai Fabula.

"Nokia 206 menggunakan Fabula sebagai desainnya. 206 merupakan ponsel pertama di luar seri Lumia yang menggunakan desain ponsel berbasis Windows Phone tersebut," kata Irwan Hermawan, Product Manager Nokia Indonesia.

Gaya Fabula itu nampak dari lekuk tubuhnya dan warna-warni yang diusung. Namun, dari sisi depan, Asha 206 berbeda dengan seri Lumia karena memiliki keyboard fisik alfanumerik.

Nokia lebih memilih desain alfanumerik untuk Asha 206 daripada desain Qwerty. "Karena hingga saat ini masih banyak yang pakai ponsel dengan keyboard alfanumerik," jelas Irwan.

Nokia 206 hadir dengan kamera belakang 1,3 MP. Untuk melengkapinya, Nokia menyematkan fitur Self Potrait di perangkat yang satu ini.

Self Portrait dapat membantu pengguna yang kesulitan mengambil gambar diri sendiri dengan menggunakan kamera belakang. Fitur ini akan mengeluarkan suara, untuk mengarahkan posisi ponsel agar tepat menangkap wajah yang dipotret.

Sebagai contoh, akan ada suara "kiri", apabila wajah pengguna harus digerakkan sedikit ke arah kiri. Apabila posisi wajah sudah tepat, sistem akan berkata "Ok".

Sama seperti Nokia Asha 205, Nokia 206 juga hadir dengan versi dual-sim. Perangkat yang satu ini pun memiliki harga yang tidak berbeda dengan Asha 205, yaitu di seputaran Rp 600.000.