Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa, Makam Yasser Arafat Dibongkar

Kompas.com - 27/11/2012, 03:34 WIB

KOMPAS.com — Makam jenazah pemimpin Palestina Yasser Arafat akan dibongkar pada Selasa (27/11/2012), seperti disampaikan oleh pejabat Palestina. Jenazahnya akan diteliti untuk mengetahui apakah penyebab kematiannya di Paris pada 2004 lalu akibat diracun.

Catatan medis menyebutkan, Arafat terserang stroke, tetapi Prancis mulai kembali menyelidiki penyebab kematiannya pada Agustus lalu setelah para ahli di Swiss yang disewa oleh kru pembuat dokumenter menemukan adanya zat radioaktif pada barang-barang pribadi Arafat.

Jenazahnya, yang berada di Ramallah di Tepi Barat, akan diteliti oleh para ahli yang berasal dari Perancis, Swiss, dan Rusia.

Masing-masing ahli akan mengambil sampel dari jenazah Arafat, seperti disampaikan oleh mantan kepala intelijen Palestina Tawfik Tirawi kepada para wartawan.

Setiap tim, masing-masing akan memberikan analisis independen dari sampel yang diambil, kata dia, dan jenazah akan kembali dimakamkan pada hari yang sama dengan penghormatan militer.

Arafat memimpin Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, selama 35 tahun dan menjadi presiden pertama pemerintahan Palestina pada 1996 dan jatuh sakit pada 2004 lalu.

Penyelidikan

Yasser Arafat meninggal pada 11 November 2004 di Paris pada usia 75 tahun. Dua pekan kemudian, dia diterbangkan ke rumah sakit militer Perancis di Paris dan meninggal pada 11 November 2004 pada usia 75 tahun.

Istri mendiang Arafat, Suha, bermaksud melakukan uji post-mortem pada saat itu, tetapi kemudian meminta pertimbangan kepada pemerintahan Palestina untuk mendapatkan izin penggalian "untuk mengungkapkan kebenaran".

Banyak warga Palestina yang percaya bahwa Israel telah meracuni Arafat. Israel membantah keterlibatan mereka dalam kematian Arafat.

Pada 2005 lalu, New York Times memberitakan salinan catatan medis Arafat, yang menyebutkan dia meninggal karena stroke akibat pendarahan yang disebabkan infeksi yang tidak diketahui.

Para ahli independen yang meneliti kembali catatan itu mengatakan kepada koran tersebut bahwa kemungkinan Arafat tewas akibat AIDS atau diracun.

Sebuah penyelidikan kasus pembunuhan Arafat dilakukan oleh jaksa Perancis pada Agustus lalu setelah sebuah investigasi yang dilakukan oleh TV Al-Jazeera, yang bekerja sama dengan para ahli dari Institute of Radiation Physics (IRA) di University of Lausanne Swiss, menemukan adanya jejak zat polonium radioaktif di barang-barang pribadi Arafat, termasuk penutup kepala yang menjadi ciri khasnya, keffiyeh.

Para ahli juga menyebutkan bahwa kadar poloniumnya 10 kali lebih tinggi dan sebagian besar bukan berasal dari sumber alami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com