Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Setoran Awal BPIH Tidak Selesaikan Antrean

Kompas.com - 23/11/2012, 21:38 WIB

PALU, KOMPAS.com - Rencana kenaikan setoran awal biaya perjalan ibadah haji (BPIH) oleh pemerintah di atas Rp 30 juta per orang dinilai belum akan bisa menekan antrean panjang calon haji karena umumnya mereka yang hendak menunaikan ibadah tersebut sudah mampu.

"Orang yang naik haji itu tidak pikir uang, mereka pasti sanggup. Walaupun pemerintah menetapkan setoran awal haji sampai Rp 36 juta tidak akan mengurangi antrean panjang calon haji," kata anggota Komisi IV (Kesra) DPRD Sulawesi Tengah Basri Sono di Palu, Jumat (23/11/2012).

Tokoh Muhammadiyah Sulawesi Tengah itu mengatakan, sejauh ini belum ada keluhan dari masyarakat Sulawesi Tengah terkait rencana pemerintah untuk menaikkan setoran awal BPIH di atas Rp 30 juta.

Dia mengatakan, untuk menekan antrean panjang calon haji mestinya Kementerian Agama tidak melayani masyarakat yang sudah pernah haji.

"Yang sudah haji sekali, mau naik haji lagi silahkan pakai jalur ONH (ongkos naik haji) plus. Berikan kesempatan kepada masyarakat yang belum pernah naik haji. Kita mestinya juga bertoleransi di bidang haji ini," kata Basri Sono.

Dia mengatakan, Komisi IV sudah pernah memberitahu kepada Kementerian Agama Sulawesi Tengah, tetapi mereka beralasan bahwa soal haji itu hak seseorang sehingga tidak bisa dibatasi.

Basri Sono mengatakan, untuk menekan jumlah antrean haji pemerintah daerah mestinya menambah kuota yang saat ini masih di bawah 2.000 orang per tahun.

"Kuota kita (Sulawesi Tengah) baru lima kelompok terbang yang penuh. Satu kelompok terbang masih gabung dengan daerah lain. Harapan kita kalau pemerintah menambah kuota 10 persen dari jumlah penduduk, maka Sulawesi Tengah bisa lebih dari enam kelompok terbang," kata Basri Sono.

Mantan Ketua Komisi IV itu mengatakan, akibat rendahnya kuota yang diberikan ke daerah sehingga banyak calon haji yang mengeluh.

"Ada orang tua, usia 80 tahun, sama-sama mendaftar dengan anaknya. Tapi lucu, anaknya yang lebih dulu masuk kuota, sementara orang tuanya belum masuk. Padahal, orang tua mestinya didahulukan. Ini karena keterbatasan kuota," kata Basri.

Terkait dengan moratorium pendaftaran haji, Basri Sono mengatakan itu bukan solusi menekan antrean calon haji karena ibadah itu tidak bisa dimoratorium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com