Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY: Palestina Harus Merdeka

Kompas.com - 23/11/2012, 16:12 WIB
Taufik H Mihardja

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com -— Indonesia berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang berusaha memprovokasi suasana tenang yang sudah tercapai di Gaza, menyusul penerapan gencatan senjata oleh pihak Palestina dan Israel.

"Kita berharap situasi ini dijaga. Mestinya semua pihak memanfaatkan momentum ini sehingga bisa membuka peluang baru bagi negosiasi lanjut ke arah Palestina merdeka," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers menjelang keberangkatan kembali ke Tanah Air, Kamis (22/11/2012) malam kemarin.

Palestina, kata Presiden, harus menjadi negara merdeka dan berdaulat penuh, dan Indonesia sangat mendukung upaya ke arah itu. Indonesia mendukung kebijakan dua tahap, yakni stop kekerasan dan mulai negosiasi.

"Setelah merdeka, saya yakin tidak akan terjadi lingkar kekerasan di sana," ujar Presiden.

Sebelum jumpa pers, Presiden bertemu secara bilateral dengan Wapres Mesir Mahmud Mekki di Hotel Marriott di Islamabad. Pada kesempatan itu, Presiden SBY menyatakan terima kasih atas peran Mesir dalam mencari solusi di Timur Tengah, antara lain gencatan senjata di Gaza itu.

Indonesia juga merupakan negara yang proaktif mengusahakan penghentian kekerasan di Timur Tengah, termasuk di Gaza dan di Suriah.

Bahkan, pada pertemuan tingkat tinggi ASEAN dengan Amerika Serikat di Phnom Penh awal pekan ini, Presiden SBY secara formal dan eksplisit mendesak Presiden Barack Obama mengambil langkah-lanagkah yang perlu untuk menghentikan kekerasan di Gaza.

Usul ini didukung Malaysia, yang menambah penjelasan bahwa lingkar kekerasan terhadap warga Palestina menyulitkan posisi pemerintah negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim ini dalam mengelola sikap moderat warganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com