Al-Kharazin mempersilakan saya pindah dari kamar di lantai tiga ke kamar di lantai dua. Akhirnya, dengan rasa pasrah yang tersisa, saya pun pindah ke kamar itu.
Esok paginya, Israel mengklaim telah menggempur sekitar 100 sasaran sepanjang malam itu. Di antara sasaran yang diserang Israel adalah kantor kementerian urusan wanita dan anak, beberapa bank, dan jembatan di jalan pantai yang menghubungkan Gaza City dengan Jalur Gaza selatan.
Bagi warga Jalur Gaza, kehidupan di tengah gelegar ledakan dahsyat bom atau bahan peledak lainnya seolah sudah menjadi bagian dari keseharian mereka. Mereka bahkan terkesan secara psikologis sudah siap menerima risiko apa pun, termasuk kehilangan nyawa.
”Kami di sini sudah biasa mendengar ledakan bom sejak 30 tahun lalu. Bagi warga Gaza, sudah biasa tidur di tengah bunyi ledakan,” tutur Al-Kharazin pelan....