TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Setyana, menyebutkan, datangnya puluhan santri ke Plaza Asia di Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya pada Kamis (22/11/2012) sore, bukan hanya karena restoran KFC dibuka lagi, tetapi juga akibat adanya isu seorang santri dipukuli preman saat unjuk rasa anti-Isreal, Rabu kemarin.
"Ada yang mengisukan santri telah dipukuli preman di sini," terangnya saat diwawancarai wartawan di lokasi kejadian.
Setyana pun mengaku, kejadian ini akibat adanya kabar yang simpang siru. Setyana meminta kepada seluruh pihak untuk tidak gegabah mengambil tindakan yang akhirnya bisa mengganggu ketertiban umum.
"Kenyataannya kan kabar itu tidak benar. Jadi jangan sampai terpancing oleh oknum yang akan memperkeruh kondisi keamanan," ujar Setyana.
Meski demikian, polisi pun telah menempatkan personel untuk melakukan penjagaan di lokasi kejadian. Hal itu sebagai langkah kepolisian menjaga kondisivitas wilayah. "Setelah mendapat penjelasan dari manajemen KFC dan kepolisian, massa telah membubarkan diri," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan santri mendatangi lagi restoran siap saji KFC di Mal Plaza Asia, Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya, Kamis (22/11/2012) sore. Kedatangan para santri ini karena menduga, restoran simbol Amerika Serikat itu kembali dibuka.
Padahal sebelumnya para santri saat berunjukrasa mengecam agersi Israel ke Palestina, Rabu kemarin, meminta restoran ini ditutup selama tiga hari. Bahkan penutupan tersebut berdasarkan perjanjian di atas kertas yang disepakati kedua belah pihak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.