Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Pemimpin Afrika Bahas Krisis Kongo

Kompas.com - 22/11/2012, 16:29 WIB

KAMPALA, KOMPAS.com - Para pemimpin Republik Demokratik Kongo dan Rwanda akan menghadiri KTT Regional di Uganda, Sabtu (24/11/2012), yang digelar setelah pemberontak Kongo merebut kota Goma. Demikian disampaikan pejabat Uganda, Kamis (22/11/2012).

Ketua Komisi Uni Afrika, Nkosazana Dlamini-Zuma juga akan hadir dalam pertemuan luar biasa yang dihadiri 11 negara blok Konferensi Internasional Negara-negara Danau Besar (ICGLR).

Presiden DR Kongo, Joseph Kabila dan rivalnya Presiden Rwanda Paul Kagame dipastikan hadir dalam KTT yang digelar di ibu kota Uganda, Kampala. PBB menuding Rwanda mendukung pemberontak Kongo. Tuduhan ini dibantah pemerintah Rwanda.

"Mereka (Kabila dan Kagame) akan hadir. KTT ini tak bernilai tanpa mereka," kata Menteri Negara Urusan Kerjasama Regional Uganda, Asuman Kiyingi.

Sementara itu, Dlamini-Zuma akan hadir sebagai bagian dari upaya Uni Afrika untuk mencari solusi permanen mengatasi krisis di kawasan utara Danau Kivu khususnya di DR Kongo.

Sebelumnya Kabila dan Kagame sudah melakukan pertemuan, beberapa jam setelah pemberontak merebut kota Goma. Pertemuan itu menghasilkan pernyataan bersama dengan Presiden Uganda Yoweri Museveni yang menyerukan agar pemberontak M23 menghentikan gerak majunya dan keluar dari Goma.

ICGLR sebenarnya sudah melakukan sejumlah pertemuan dalam beberapa bulan terakhir terkait konflik Kongo. Namun, tak ada yang menghasilkan solusi signifikan.

"Kami tak akan berhenti di Goma. Kami akan terus maju ke Bukavi, Kisangani hingga Kinshasa," kata juru bicara pasukan pemberontak M23, Vianney Kazarama kepada massa di sebuah stadion di Goma, sehari setelah merebut kota itu.

Pemberontak juga mengklaim sudah merebut kota Sake, yang berjarak sekitar 20 km sebelah utara Goma. Pemberontak bertekad terus menekan ke selatan khususnya ke kota Bukavu, kota penting lain di dekat perbatasan Rwanda.

Pemberontak mendesak Presiden Joseph Kabila mundur dari jabatannya, karena dia bukan pemenang sah pemilihan presiden tahun lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com