Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/11/2012, 08:22 WIB
EditorEgidius Patnistik

TEHERAN, KOMPAS.com Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta parlemen membatalkan pemanggilan Presiden Mahmoud Ahmadinejad guna dimintai keterangan terkait kondisi ekonomi.

Dalam situs internetnya, Khamenei dikutip mengatakan, "Saya meminta para anggota parlemen untuk tidak meneruskan rencana dengar pendapat."

Parlemen Iran dijadwalkan memanggil presiden untuk membahas krisis ekonomi yang semakin buruk. Sebagian anggota parlemen menuding krisis terjadi karena salah urus.

Sebanyak 77 orang dari 290 anggota parlemen mendukung rencana pemanggilan presiden. Dengar pendapat diperkirakan akan dipusatkan pada fluktuasi nilai mata uang Iran dan alokasi subsidi berbasis mata uang dollar.

"Hingga saat ini, rencana memanggil presiden positif karena ada rasa tanggung jawab parlemen dan karena kesiapan para pejabat pemerintah," kata Khamenei seperti dilaporkan kantor berita Mehr, Rabu (21/11/2012).

Sengketa pejabat

"Namun, apabila rencana ini berjalan lebih jauh, itu akan menjadi sesuatu yang dikehendaki para musuh sehingga saya meminta para anggota parlemen terhormat untuk tidak meneruskan rencana," tambah ulama berusia 73 tahun itu.

Wartawan BBC urusan Timur Tengah, Sebastian Usher, mengatakan, pernyataan pemimpin tertinggi Iran kali ini mencerminkan peringatan yang pernah ia keluarkan tentang bahaya membawa sengketa antarpejabat ke ranah publik.

Tidak lama setelah Ayatollah Khamenei mengeluarkan seruan, parlemen langsung membatalkan jadwal dengar pendapat, lapor kantor berita ISNA.

"Berdasarkan perintah pemimpin tertinggi, kami mengumumkan bahwa kami tidak akan meneruskan rencana dengar pendapat," kata seorang anggota parlemen, Evaz Heidarpour.

Iran mengalami kesulitan ekonomi di tengah pengetatan berbagai sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa selama dua tahun terakhir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com