Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka ke Australia Mencapai 30.000 Orang

Kompas.com - 21/11/2012, 07:04 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com — Jumlah pencari suaka yang tiba di Australia sejak Partai Buruh berkuasa tahun 2007 telah mencapai 30.000 orang. Jumlah ini lebih besar dari seluruh penduduk yang tinggal di kota Alice Springs.

Demikian pernyataan yang dikeluarkan juru bicara imigrasi dari partai oposisi, Scott Morrison, Selasa (20/11/2012), seperti dikutip situs smh.com.au. Penduduk Alice Springs menurut sensus tahun 2011 berjumlah 27.589 orang.

"Sekarang rata-rata lebih dari 2000 pencari suaka tiba di Australia setiap bulan," kata Morrison yang ingin menggambarkan keadaan sekarang sebagai membanjirnya pencari suaka.

Koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya, melaporkan, Pemerintah Australia mengakui bahwa sejak Juli 2012, rata-rata 2050 pencari suaka, tidak termasuk anak buah kapal, tiba menggunakan kapal.

Sementara itu Amnesty International telah mendesak Pemerintah Australia segera memproses 387 pencari suaka yang sekarang sudah berada di kamp sementara di Nauru. Amnesti juga meminta PM Julia Gillard mengkaji kembali kebijakan untuk menghentikan kedatangan pencari suaka, dengan menggambarkan kondisi di kamp sementara sebagai "tidak memadai".

Delegasi para ahli hak asasi manusia yang mengunjungi kamp tersebut, Selasa (20/11/2012), mengatakan bahwa kondisi di Nauru lebih buruk dibandingkan dengan di Christmas Island dan menyebabkan kemungkinan meningkatnya usaha bunuh diri ataupun melukai diri sendiri.

"Pemrosesan harus dilakukan segera. Atau paling tidak, mereka harus diberi tahu kapan prosesnya akan dimulai dan kira-kira apa yang akan terjadi." kata Graham Thom dari Amnesty.

Amnesty terutama mengkhawatirkan sembilan pencari suaka yang sedang mogok makan dan meminta mereka dipindahkan ke Australia. Seorang di antaranya sudah mogok makan selama 40 hari dan kehilangan berat badan 19 kg.  

Namun, kritikan Amnesty tersebut dibantah Menteri Imigrasi Chris Bowen. "Kondisi di Nauru mungkin kadang tidak mengenakkan. Namun, kondisinya juga sama untuk staf yang bekerja di sana," katanya.

Menurut Bowen, proses terhadap para pencari suaka ini akan memerlukan waktu beberapa bulan sebelum bisa diselesaikan. "Tidaklah mengherankan kalau Amnesty tidak sepakat dengan pusat pemrosesan regional seperti di Nauru," kata Bowen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com