Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Tarik Pasukan

Kompas.com - 21/11/2012, 03:27 WIB

Paris, Selasa - Perancis secara resmi menarik pasukan tempur terakhir mereka dari Afganistan, Selasa (20/11). Hal itu sesuai janji Presiden Perancis Francois Hollande untuk mempercepat penarikan pasukan Perancis dari negara yang porak- poranda dilanda perang tersebut.

Penarikan mundur pasukan Perancis ditandai penurunan bendera Perancis dari kamp Nijrab di Provinsi Kapisa, wilayah strategis yang menghubungkan Pakistan dengan ibu kota Afganistan, Kabul. Di provinsi itu, Perancis kehilangan 60 tentara dari total 88 tentara Perancis yang tewas di Afganistan.

Pemerintah Perancis menyatakan, seluruh pasukan tempur mereka akan meninggalkan Afganistan bulan depan. Penarikan pasukan itu lebih cepat dua tahun dari rencana penarikan pasukan koalisi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat.

Kebijakan Perancis menarik pasukannya dari Afganistan diambil setelah serangkaian serangan mematikan yang dilancarkan kelompok pemberontak tahun 2011 dan 2012. Awalnya, mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menjadwalkan penarikan pasukan pada akhir 2013. Namun, Hollande yang terpilih dalam pemilu Mei lalu mempercepatnya pada akhir 2012.

Meski menarik pasukan tempur, Perancis masih menempatkan 1.500 tentaranya di Afganistan hingga tahun 2013. Pasukan yang tersisa itu ditugasi melatih tentara Afganistan agar bisa menguasai medan setelah pasukan NATO meninggalkan negara itu tahun 2014.

Sekitar 100.000 pasukan NATO tergabung dalam Pasukan Asistensi Keamanan Internasional (ISAF) yang bertugas di Afganistan setelah serangan 11 September 2001. Mereka dijadwalkan ditarik pada akhir 2014. Perancis, yang bergabung ke aliansi pada akhir 2001, adalah kontributor pasukan terbesar kelima dalam ISAF setelah AS, Inggris, Jerman, dan Italia.

Perancis masuk Provinsi Kapisa pada tahun 2008, yang dengan cepat memicu pertempuran dengan kelompok Taliban dan milisi sipil. Perancis dan Afganistan menyatakan bahwa situasi di wilayah Kapisa telah stabil.

”Saya tidak melihat ada wilayah di provinsi ini yang dikuasai kembali oleh kelompok pemberontak,” kata Komandan Pasukan Perancis di Afganistan Jenderal Olivier de Bavinchove.

Langgar kesepakatan

Sementara itu, Presiden Afganistan Hamid Karzai, Minggu malam, menuduh pasukan AS melanggar kesepakatan soal transfer tawanan perang yang ditandatangani kedua negara pada Maret 2012. Ia menyebut ada sejumlah orang Afganistan yang tetap ditawan AS sekalipun pengadilan Afganistan memerintahkan mereka agar dibebaskan.

”Tindakan ini bertentangan dengan kesepakatan yang dibuat antara Presiden Afganistan dan AS,” katanya.

Karzai menuntut pejabat Afganistan segera bertindak serius mengambil alih tanggung jawab atas pusat penahanan tawanan di tepi markas pasukan AS di wilayah timur Afganistan.

Namun, pihak oposisi di Afganistan menilai sikap Karzai yang populis dan nasionalis itu hanya sebagai upaya untuk menaikkan nilai tawarnya kepada AS.(AFP/AP/REK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com