Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Desak Kamboja Perbaiki Hak Asasi Manusia

Kompas.com - 19/11/2012, 22:18 WIB

PNOMH PENH, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak Perdana Menteri Kamboja  Hun Sen untuk memperbaiki rekam jejak hak asasi manusia di negara itu. Menurut Obama, catatan buruk hak asasi manusia di Kamboja merupakan ganjalan dalam relasi antara kedua negara.

Desakan tersebut disampaikan Obama dalam pertemuan dengan Hun Sen di Gedung Peace Palace, Senin (19/11/2012). Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Ben Rhodes mengungkapkan, dalam pertemuan itu Obama secara khusus menyinggung soal pelaksaan pemilu di Kamboja yang dinilai kurang adil dan bebas, soal tahanan politik, dan perampasan tanah. "Masalah-masalah tersebut menjadi ganjalan dalam relasi Amerika dan Kamboja," kata Rhodes.

Obama mendesak Hun Sen untuk mengambil langkah maju atas persoalan-persoalan tersebut. "Kamboja perlu memperbaiki pelaksanaan pemilu di negerinya agar berjalan bebas dan adil. Untuk itu, Kamboja memerlukan sebuah komisi pemilihan umum yang independen. Kamboja juga perlu membebaskan para tahanan politik dan mengizinkan berdirinya sebuah partai oposisi," terang Rhodes.

Menanggapi Obama, tutur Rhodes, Hun Sen menyampaikan, situasi politik di Kamboja yang disebutnya unik melatarbelakangi kebijakan-kebijakan tersebut. Namun, Hun Sen menegaskan, Kamboja sangat ingin menjalin relasi yang lebih hangat dengan Amerika. Dalam kesempatan itu, Hun Sen mengulangi kembali permintaanya agar Amerika bersedia menghapuskan utang Kamboja sebesar 370 juta dolar AS. Permintaan yang sama pernah disampaikan Kamboja tahun lalu.

Obama adalah Presiden Amerika pertama yang menjejakkan kaki di Kamboja. Sebelumnya, Obama juga membuat kunjungan bersejarah ke Myanmar dan bertemu dengan ikon demokrasi negara itu, Aung San Suu Kyi. Di kamboja Obama dijadwalkan bertemu dengan para pimpinan negara-negara ASEAN dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi ke-21 ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com