Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Israel-Palestina

Kompas.com - 19/11/2012, 13:10 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Sekjen PBB menyerukan dua pihak yang bersengketa di Israel dan Palestina segera menggelar gencatan senjata setelah serangan berbalasan dari kedua pihak memasuki hari keenam, Senin (19/11/2012) ini.

Sekjen Ban Ki-moon mengatakan akan berangkat ke Kairo, Mesir, untuk turut mengambil peran dalam upaya mewujudkan gencatan senjata.

Hari Minggu kemarin adalah hari terburuk sepanjang sepekan serangan Israel ke Palestina, sedikitnya 26 orang tewas, termasuk keluarga seorang polisi Gaza, Mohamed Dalou, yang tewas bersama delapan anggota keluarganya akibat serangan bom udara Israel.

Ban mengatakan, dia sangat sedih mendengar berita kematian keluarga Dalou serta warga Palestina lainnya. Selain itu, ia juga merasa khawatir atas berlanjutnya serangan roket dari Gaza ke sejumlah kota di Israel.

Tentara Israel mengatakan, sasaran mereka adalah militan Hamas yang pada Kamis (15/11/2012) lalu menewaskan tiga warganya, sementara hingga hari ini sedikitnya sudah 70 warga Palestina tewas akibat gempuran udara dan laut militer Israel.

Bekerja sama

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu mengatakan siap memperluas operasi serangannya ke Palestina dan telah mengantongi izin mengirim tentara cadangan sebanyak 75.000 orang.

Rencana ini dikecam oleh berbagai negara, terutama dari Mesir yang berdekatan dengan Israel dan Palestina. Presiden Mesir Mohammed Mursi mengatakan serangan pasukan darat Israel akan membawa "dampak serius" dan Mesir tidak akan menerimanya "begitu pula dunia merdeka lainnya".

Liga Arab yang melakukan pertemuan darurat di Kairo hari Minggu menyatakan akan mengirim sebuah delegasi sejumlah menteri luar negeri ke Gaza, Selasa besok.

"(Kekerasan) ini harus berhenti," kata Sekjen Ban Ki-moon dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Minggu larut malam (Senin pagi WIB).

"Saya sangat mendorong agar para pihak bekerja sama dengan upaya yang dijalin Mesir untuk mencapai gencatan senjata sesegera mungkin."

Sayap militer Hamas bersumpah akan membalaskan kematian keluarga Dalou, sementara menurut seorang juru bicara militer Israel, sasaran tembakan mereka sebenarnya adalah Yehiya Rabiah, kepala unit penyerang roket Hamas, tetapi serangan meleset sehingga jatuh "korban sipil".

Koran Haaretz yang terbit di Israel mengutip pernyataan seorang pejabat militer setempat menyebut serangan itu gagal mengenai sasaran dan malah menghancurkan bangunan sekitarnya karena "kesalahan teknis".

Lembaga amal Save the Children mengatakan keluarga warga Gaza kehabisan air dan makanan, sebagian besar terperangkap di dalam rumah mereka dan mengalami pemadaman listrik hingga 18 jam sehari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com