PHNOM PENH, KOMPAS.com - Rangkaian pertemuan tingkat tinggi di Phnom Penh, Kamboja, pada KTT ASEAN hari kedua, Senin (19/11/2012) ini, akan makin semarak dengan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Ia dijadwalkan langsung bertemu 10 pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, petang ini.
Topik pembicaraan bisa melebar ke soal-soal hak asasi manusia, antara lain berkaitan dengan nasib warga Rohingya di Myanmar, dan upaya penghentian konflik Palestina-Israel.
Hari Minggu kemarin, para pemimpin ASEAN menandatangani Deklarasi HAM ASEAN, yang dijelaskan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan memiliki standar tinggi karena juga mengadopsi instrumen HAM universal.
Staf Khusus Presiden SBY Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah bahkan menyatakan Deklarasi HAM ASEAN ini telah mengakomodasi sejumlah kritik yang sempat dilontarkan dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya.
Beberapa hal yang diatur dalam deklarasi itu, yang justru belum ada dalam kerangka HAM internasional, adalah mendorong kerja sama untuk menghindari pencemaran atau penistaan terhadap agama, memberikan hak kebebasan beragama, dan mencegah praktik perdagangan manusia.
Presiden Obama tidak tertutup kemungkinan mengangkat isu HAM ini. Termasuk ke dalam isu HAM adalah nasib etnik Rohingya di Myanmar. Ia akan menjadi salah satu hot topic mengingat tekanan makin gencar agar pemerintah Myanmar mengambil tindakan penting untuk menghentikan apa yang sekarang disebut-sebut sebagai sebuah upaya genosida itu.
Presiden SBY juga akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Myanmar Thein Sein pukul 17.40 dan kemungkinan besar akan mengangkat masalah ini.
Hal lain yang mencuat meski tidak terkait langsung adalah konflik Israel-Palestina. Sehari sebelumnya, Menlu RI Marty Natalegawa sudah mengungkapkan sikap bersama ASEAN yang meminta pihak Israel dan Palestina menghentikan saling serang.
Dalam pertemuan Obama plus ASEAN petang ini, para pemimpin ASEAN diperkirakan akan meminta Obama turut menekan Israel untuk menghentikan serangan-serangan ke Gaza, yang telah menimbulkan banyak korban tewas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.