Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuasaan Hu Jintao Dilucuti

Kompas.com - 16/11/2012, 01:45 WIB

Beijing, Kamis - Partai Komunis China mengumumkan, Wakil Presiden Xi Jinping akan menjadi sekretaris jenderal partai. Juga muncul berita mencengangkan bahwa Xi sekaligus akan mengambil alih posisi Presiden Hu Jintao sebagai Ketua Komisi Pusat Militer (CMC).

Partai Komunis China (PKC) melakukan penunjukan itu pada Kamis (15/11), di Beijing, seusai penutupan Kongres Ke-18 PKC. Posisi-posisi baru itu otomatis mendudukkan Xi sebagai presiden China berikutnya.

Hal yang mencengangkan, Hu melepas posisi di tubuh militer China dan menyerahkannya kepada Xi. Ini merupakan refleksi penyerahan penuh kepemimpinan total kepada Xi. Disebutkan, ini menunjukkan keteladanan Hu. Dia ingin memberikan pesan agar para pensiunan benar-benar melepas intervensi politik.

Hal lain yang juga mencengangkan adalah penunjukan Wang Qishan sebagai pemimpin badan antikorupsi. Ini menunjukkan keseriusan pemimpin China dalam memberantas korupsi yang mewabah.

Menjabat Maret 2013

Walau sudah ditunjuk, para pemimpin baru China itu akan menjalankan jabatan mereka pada Maret 2013, sebagaimana dijadwalkan secara prosedur. Hu setuju untuk pensiun total dan tidak memiliki posisi apa pun setelah Maret 2013.

Hu tak mau mengikuti jejak pendahulunya, Jiang Zemin, yang tetap membayangi politik China. Jiang tetap mempertahankan posisinya sebagai Ketua CMC beberapa tahun setelah dia pensiun sebagai presiden.

Muncul spekulasi di Beijing bahwa Hu selama ini penat dengan intervensi partai dan urusan negara. Hu ingin mengakhiri tradisi itu.

Hu bahkan rela membiarkan Ling Jihua, salah satu orang dekatnya, tersingkir. Ling gagal menjadi anggota Politbiro Komite Sentral PKC yang berisi 25 orang. Ling tercemar dugaan korupsi setelah putranya tewas dalam kecelakaan mobil Ferrari di Boston, Amerika Serikat. Kepemilikan mobil mewah Ferrari mengindikasikan Ling dan keluarganya berlepotan dengan korupsi.

Seiring dengan itu, PKC juga melahirkan peraturan yang melarang para pensiunan mencampuri urusan partai dan negara. Disebutkan bahwa suksesi kali ini merupakan sebuah kemajuan besar dalam politik China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com