Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Perempuan "Selingkuhan" Direktur CIA?

Kompas.com - 12/11/2012, 11:56 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com Sekitar empat tahun lalu, Paula Broadwell memulai disertasi doktoralnya tentang keterampilan kepemimpinan inovatif Jenderal David Petraeus. Jenderal Petraeus mencatat sukses besar di Afganistan. Ia kemudian ditunjuk Presiden Barack Obama menjadi Direktur CIA (Badan Pusat Intelijen AS).

Beberapa dari wawancara Broadwell dengan Petraeus untuk disertasi itu dilakukan melalui e-mail. Wawancara yang lain dilakukan saat Broadwell sesekali bertemu jenderal bintang empat itu secara fisik, termasuk sekali dengan Petraeus dan timnya di sepanjang Potomac River di Washington.

Broadwell kemudian memutuskan untuk mengubah hasil risetnya itu menjadi sebuah buku. Ia pun terbang ke Afganistan setelah Petraeus pada Juni 2010 ditunjuk untuk menggantikan Jenderal Stanley McChrystal sebagai komandan tentara AS di negara itu.

"Kami sudah punya hubungan sebelum saya pergi ke sana sejauh urusan disertasi ini. (Pergi ke sana) itu hanya membuat hubungan tersebut (berkembang) ke level lain," kata Broadwell kepada Brooke Baldwin dari CNN pada Februari.

Hubungan antara Petraeus dan penulis biografinya menjadi subyek spekulasi sejak Petraeus mengaku punya hubungan di luar nikah dan mengundurkan diri sebagai direktur CIA pada Jumat (9/11). Perselingkuhan terungkap dalam sebuah investigasi FBI terhadap sebuah laporan bahwa Broadwell mengirimkan sejumlah e-mail ancaman ke seorang perempuan lain yang dekat dengan Petraeus, kata seorang pejabat AS, Sabtu.

Pejabat itu mengatakan, dalam pemeriksaan, sejumlah komunikasi lainnya, yang memperlihatkan adanya perselingkuhan antara Petraeus dan Broadwell, yang telah menikah dan punya dua anak, muncul ke permukaan. Pejabat itu tidak mengidentifikasi perempuan yang membuat laporan awal itu dan tidak tahu sifat hubungannya dengan Petraeus. Namun, sejumlah laporan terbaru menyebutkan, perempuan pelapor itu adalah Jill Kelley (37 tahun) dari Tampa, Florida. Ia merupakan petugas penghubung sosial yang bekerja tanpa bayaran untuk markas militer di Washington dan punya hubungan persahabatan jangka panjang dengan Petraeus.

FBI mewawancarai Petraeus dalam melaksanakan penyelidikannya terkait ancaman tersebut, kata pejabat itu, yang menekankan bahwa direktur CIA tersebut tidak pernah menjadi sasaran penyelidikan. Pejabat itu tidak tahu apakah Broadwell juga diwawancarai.

Sejauh ini belum ada komentar dari Broadwell terkait skandal tersebut.

Perempuan itu pindah bersama suaminya, Scott, ke Charlotte, North Carolina, sekitar tiga tahun lalu, lapor Charlotte Observer.

Broadwell, yang masuk Akademi Militer AS dan bertugas di Angkatan Darat Cadangan setelah bertugas aktif, dengan seketika menjadi tamu acara berita TV setelah bukunya, All In: The Education of General David Petraeus, diterbitkan awal tahun ini. Dalam sejumlah penampilannya di CNN, Broadwell—yang punya latar belakang di bidang intelijen dan kontraterorisme—ditanya soal kebijakan AS di Afganistan, perang sipil di Suriah, dan penggunaan teknologi nuklir Iran. Dia menjabat sebagai seorang research associate di Pusat Kepemimpinan Publik Universitas Harvard.

Broadwell mengatakan kepada Baldwin dari CNN bahwa dia diikutsertakan (embedded) dengan staf dan tentara Petraeus di lapangan, serta berbagi penderitaan dan risiko dengan mereka. Broadwell menghabiskan beberapa bulan di Afganistan untuk mewawancarai Petraeus dan orang-orang lainnya untuk bukunya, yang ia tulis bersama Vernon Loeb.

Pada Januari, Broadwell mengatakan kepada Jon Stewart dari "The Daily Show" bahwa Petraeus merupakan pribadi yang ulet, punya kemauan untuk menang, dan ingin membuat perbedaan. "Dia suka melayani. Dia suka berada di arena," katanya.

Minggu lalu, Broadwell memublikasikan sebuah daftar berisi 12 aturan hidup Petraeus di Daily Beast.

"Kita semua akan membuat kesalahan," demikian salah satu aturan. "Kuncinya adalah mengenali dan mengakui itu; belajar dari kesalahan itu, tidak terpaku, terus melaju; dan menghindar untuk berbuat kesalahan yang sama."

Broadwell bertemu Petraeus pada musim semi tahun 2006 ketika jenderal itu berbicara di Harvard. Saat itu Broadwel mahasiswa pascasarjana di sana, seperti ia tulis dalam kata pengantar buku All In.

Ia mengatakan kepada jenderal itu tentang maksud penelitiannya, dan Petraeus menyetuji bahwa dia bisa berkomunikasi dengan orang-orang yang mempelajari masalah sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com