Washington DC, Sabtu -
”Setelah menikah selama 37 tahun, saya mengambil keputusan keliru dengan terlibat hubungan di luar pernikahan. Perilaku itu tidak bisa diterima, baik sebagai suami maupun pemimpin organisasi ini,” tulis Petraeus pada surat yang ditujukan kepada kolega dan staf CIA dan diterbitkan media, Jumat (9/11).
Petraeus (60) mundur sepekan sebelum memberikan keterangan pada Kongres terkait kegagalan CIA melindungi Konsulat AS di Benghazi, Libya, dari serangan kelompok bersenjata. Dalam insiden 11 September itu, Duta Besar AS untuk Libya Chris Stevens dan tiga rekannya tewas.
Pengunduran diri mantan panglima pasukan AS di Irak dan Afganistan itu menambah beban bagi Presiden Barack Obama yang baru terpilih kembali. Seperti dilaporkan
Namun, Obama memutuskan tak bisa memaksa Petraeus untuk bertahan. Dalam pernyataan tertulisnya, Obama memuji ketegasan intelektual, dedikasi, dan patriotisme Petraeus. Dia juga yakin CIA akan terus berkembang dan menjalankan misi utamanya meski tanpa tokoh populer tersebut.
Wakil Direktur CIA Michael Morell ditunjuk menjadi pejabat sementara. Spekulasi berkembang bahwa Morell tak akan dikukuhkan menjadi direktur. Kandidat terkuat pengganti Petraeus adalah John Brennan, veteran CIA dan penasihat kontraterorisme Gedung Putih.
Pengunduran diri Petraeus mengakhiri 37 tahun karier militernya yang cemerlang sebelum bergabung ke CIA. Nama Petraeus melejit setelah menyelamatkan muka AS dari kegagalan perang Irak tahun 2007. Obama kemudian mengangkatnya sebagai panglima pasukan AS di Afganistan. Dengan dukungan penuh Partai Demokrat dan Republik yang berseberangan di Kongres AS, purnawirawan jenderal bintang empat itu menjabat Direktur CIA sejak September 2011.
Kasus ini muncul ke permukaan setelah Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyelidiki penulis biografi Petraeus,
Menurut seorang pejabat AS, FBI tidak menyelidiki kesalahan Petraeus. Yang dikhawatirkan adalah posisi Petraeus yang rawan pemerasan akibat kasus ini.