JAKARTA, KOMPAS -
Demikian benang merah diskusi ”Hasil Pemilu AS dan Implikasinya bagi Pemilu 2014” di Fadli Zon Library, Jakarta, Kamis (8/11). Hadir sebagai narasumber, Direktur Institute for Policy Studies Fadli Zon, Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Rachmat Pambudy, dan ekonom Dawam Rahardjo.
Fadli Zon mengamati, pada awal masa jabatan kedua ini Obama sibuk mengatasi berbagai persoalan dalam negeri seperti pengangguran, kondisi ekonomi makro, dan isu perubahan iklim. ”Persoalan luar negeri, apalagi hubungan bilateral dengan Indonesia, belum jadi prioritas,” ujarnya.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia diminta tak terlalu berharap pada kebijakan ekonomi AS yang memihak seperti masuknya investasi skala besar. Persoalan fundamental yang harus dihadapi Obama saat ini terkait imigrasi, reformasi, jurang fiskal yang dalam, perubahan iklim, dan penciptaan lapangan kerja.
Senada dengan Fadli, ekonom Dawam Rahardjo menilai, banyaknya persoalan internal yang dihadapi AS semestinya mendorong Indonesia lebih mandiri. ”Indonesia terlalu bergantung pada bantuan luar negeri terutama AS. Padahal, politik luar negeri AS jelas cenderung imperialis yang menguntungkan kepentingan mereka,” jelasnya.
Sementara itu, menurut Rachmat Pambudy, pengembangan agrikultur Indonesia awalnya berkiblat ke AS. Namun, akibat arah politik Indonesia di bawah Presiden Soekarno yang anti-AS, Filipina cenderung jadi rujukan.
Terkait pemilihan umum 2014, para narasumber menilai, hasil pemilu AS akan menginspirasi pencarian masyarakat Indonesia pada figur progresif seperti Obama. Kemenangan Obama menandakan pemilih di negara demokrasi kian rasional dan tak memilih pemimpin berdasar latar belakang golongan tertentu.
”Masyarakat di negara demokratis mendambakan figur yang jujur, merakyat, namun tetap tegas dan cekatan,” ungkap Ramson Siagian, Direktur State Budget Watch, yang juga hadir dalam diskusi ini. Staf pengajar Universitas Azusa Pasific, California, Elwin Tobing, menilai, salah satu strategi kemenangan Obama yang dapat diadopsi di Indonesia adalah kampanye dari pintu ke pintu, langsung ke masyarakat.