NUSA DUA, KOMPAS.com - PM Australia Julia Gillard menyatakan, belasan tahun lalu, tidak ada satu orang pun yang menyangka bahwa pemimpin Timor Leste, Indonesia, dan Australia akan sama-sama dihasilkan dari pemilihan umum yang bebas.
"Lima belas tahun lalu, orang yang memprediksi bahwa hari ini PM Australia, PM Timor Leste, dan Presiden Indonesia semuanya adalah pemimpin terpilih dalam negara demokratis bakal disebut sebagai orang naif," ujar Gillard, Kamis (8/11/2012), saat memberikan sambutan pada pembukaan Bali Democracy Forum V, di Nusa Dua.
Pada 15 tahun lalu, atau tahun 1997, Presiden Soeharto masih berkuasa. Ia dipilih oleh MPR yang merupakan hasil pemilu dengan peserta dua partai dan satu Golongan Karya. Kemenangan Golkar selalu meyakinkan berkat dukungan pegawai negeri.
Pada tahun itu pula, Timor Timur (sekarang Timor Leste) merupakan bagian dari Indonesia. Timor Timur memperoleh kemerdekaan setelah jajak pendapat pada 1999.
Australia merupakan negara yang terus mendampingi Timor Leste selama melewati masa transisi kemerdekaan.
Pada tahun 1990-an, Xanana dianggap sebagai penjahat oleh Indonesia, sedangkan Yudhoyono sudah menjadi pejabat militer.
"Saya sekarang senang sekali berada di sini bersama Presiden Yudhoyono dan PM Gusmao lagi," ucap Gillard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.