Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mobil Meledak di Parlemen Somalia, 1 Tewas

Kompas.com - 08/11/2012, 02:55 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com — Sedikitnya satu orang tewas ketika bom mobil meledak di  halaman parkir Gedung Parlemen di Mogadishu, Somalia, Rabu (7/11/2012). Bom itu meledak ketika anggota parlemen bersidang di dalam gedung.

Jenderal Mohamed Abdulle, kepada Reuters, mengatakan, mobil yang berisi bom itu diparkir di antara mobil-mobil milik anggota parlemen. Akibat ledakan ini, seorang prajurit Somalia tewas.

"Mobil itu meledak dan satu prajurit militer tewas. Tidak ada korban lain, tetapi sejumlah mobil rusak," kata Jenderal Abdulle.

Belum jelas siapa dalang dari serangan itu, tetapi Al-Shabaab berulang kali menyerang Mogadishu. Al-Shabaab berupaya menggoyang Pemerintah Somalia dan pasukan Uni Afrika (AU).

Sejak menarik diri dari Mogadishu pada Agustus 2011, Al-Shabaab melancarkan serangan-serangan bom bunuh diri dan granat terhadap pemerintah dan pasukan AU.

Pada Sabtu (3/11/2012), dua pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah restoran di Mogadishu. Seorang penjaga keamanan, yang berusaha mencegah mereka memasuki bangunan itu, tewas.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak para panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain itu, perompakan, penculikan, dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al Qaeda mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia yang didukung PBB.

Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010. Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibu kota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.

Pengeboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pengeboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al Qaeda.

Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Milisi garis keras Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Sharif Ahmed ketika mereka melakukan penyerangan mematikan beberapa tahun lalu.

Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi propemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.

Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum syariah yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi dan pelemparan batu di wilayah selatan dan tengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com