Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Perempuan Lebih Suka Obama

Kompas.com - 07/11/2012, 17:11 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dalam pekan terakhir kampanye kemarin, sebuah iklan ditayangkan berkali-kali di salah satu swing state, Wisconsin. Iklan itu menampilkan tiga perempuan bernama Connie, Kim, dan Anita, yang mengatakan pada pemirsa alasan mereka mengalihkan dukungan dari Presiden Barack Obama ke Mitt Romney.

Kampanye Partai Republik berharap kaum perempuan di seluruh Amerika mau mengikuti saran trio perempuan itu. Namun Obama berhasil memelihara koalisi para pemilih perempuan untuk memenangkannya.

Obama mengalahkan Romney dengan 55 persen dukungan di kalangan pemilih perempuan, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos Election Day. Romney hanya mendapat dukungan 43 persen. Keunggulan 12 poin itu hampir menyamai selisih kemenangan Obama atas John McCain pada kampanye 2008.

Romney ternyata tidak berhasil merebut simpati pemilih perempuan, dibandingkan McCain empat tahun silam.

Salah satu kunci sukses Obama adalah masalah sosial. Jumlah perempuan yang menganggap penting masalah aborsi dan pernikahan sesama jenis dua kali lipat dibandingkan pemilih pria. Para perempuan menganggap kedua isu itu menjadi faktor penentu bagi mereka untuk menentukan pilihan.

Dari pidatonya pada Konvensi Partai Demokrat hingga iklan-iklan kampanyenya, tim Obama menjadi isu persamaan gaji dan kesehatan perempuan sebagai salah satu hal penting.

Mereka meninggalkan Romney karena mengubah sikap dalam soal hak aborsi dan kontrasepsi dari kampanye pemilihan gubernurnya pada 2002 lalu. Mereka juga kecewa pada Romney karena tidak mendukung legislasi yang memudahkan kaum perempuan menuntut kantor mereka jika terjadi diskriminasi gaji. Seperti diketahui, legislasi kedua isu tersebut didukung oleh Obama.

Di sebuah tempat pemungutan suara di Maplewood, New Jersey, Selasa (6/11/2012), Rose Rios (40), mengaku memilih Obama karena menurutnya Romney memiliki pandangan sosial yang sangat ekstrem. Padahal Rios terdaftar di Partai Republik dan dua kali memilih George W Bush.

"Partai Republik sekarang ini sangat kanan. Mereka tidak mewakili pandangan perempuan independen," ujarnya.

Kaum perempuan menempatkan isu jaminan kesehatan sebagai perhatian utama, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos. Ini tampak dari pendapat Brandi Bettinghouse, perawat berusia 26 tahun dari Reno, Nevada. Katanya, dia mengalihkan pilihan ke Obama karena kebijakan jaminan kesehatannya.

"Pada pemilu lalu saya tidak memilihnya (Obama), tetapi saya hanya melihat sikap-sikapnya dan merasa lebih setuju dengan dia," akunya.

Sementara Demokrat menuduh Republik melancarkan "perang terhadap perempuan", Romney berpendapat, serangan sejati pada perempuan adalah soal ekonomi, merujuk pada kondisi perekonomian yang sulit yang dihadapi para pemilih saat ini.

Jajak pendapat Ipsos/Reuters mendapati bahwa ekonomi menjadi isu penting di kalangan perempuan. Di Coral Gables, Florida, Mariel Nolasco, seorang pekerja berusia 56 tahun, memilih Obama pada 2008. Kali ini dia mendukung Romney karena kekuatan bisnisnya dan dia sendiri mengkhawatirkan kenaikan pajak pada perusahaan.

"Para pemimpin bisnis adalah orang-orang yang menciptakan kekayaan," katanya.

Meskipun demikian, lebih banyak perempuan yang memaafkan kondisi ekonomi yang dihadapi Obama ketika pertama kali menjabat dan mereka bersedia memberi kesempatan untuk masa jabatan kedua.

"Menurut saya ada banyak kerusakan yang terjadi sebelum dia menjabat," kata Brandon Fox, seorang simpatisan Demokrat yang memilih di Richmon, Virginia. "Tentu saja diperlukan waktu lama untuk membangunnya kembali."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com