Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tank di Golan

Kompas.com - 06/11/2012, 06:28 WIB

Oleh Trias Kuncahyono

Suatu siang di tahun 2008. Bersama Steven Stein, kami berada di Dataran Tinggi Golan. Rongsokan sejumlah tank mengonggok begitu saja di tanah, yang di sekitarnya tumbuh rumput liar, beberapa meter di depan kami. Bangkai kendaraan lapis baja juga terlihat berserakan. Di sana-sini ada tulisan berbunyi, ”Awas Ranjau!”

”Itu sisa-sisa perang,” tutur Stein, rekan korespondensi yang menemani perjalanan jurnalistik di tanah Palestina. Penjelasan singkat Stein itu mengingatkan akan perang yang pernah berkobar di dataran tinggi itu pada tahun 1967 dan juga 1973. Dataran Tinggi Golan membujur dari perbatasan Lebanon di utara hingga Jordania di selatan, memisahkan wilayah Israel dan Suriah.

Bagi orang Suriah, Dataran Tinggi Golan adalah kenangan menyakitkan. Tanggal 5 Juni 1967, pasukan Israel berhasil merebut sebagian besar wilayah ini. Luas seluruh Dataran Tinggi Golan 18.600 kilometer persegi, dan 1.500 kilometer persegi di antaranya direbut Israel.

Sebelum diduduki Israel, Dataran Tinggi Golan menjadi tempat bermukim lebih dari 140.000 orang Suriah. Tetapi, setelah dikuasai Israel, sebagian dari mereka diusir keluar oleh tentara Israel. Sebagian besar kota, kampung, dan desa di Dataran Tinggi Golan dihancurkan Israel.

Tahun 1973, Suriah berusaha merebut kembali dataran itu, tetapi gagal. Suriah tidak hanya gagal, bahkan pada tanggal 14 Desember 1981, ”diejek” Israel yang secara sepihak menganeksasi wilayah itu. Masyarakat internasional menanggapi tindakan Israel itu lewat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 497, yang menyatakan bahwa tindakan Israel itu ”dibatalkan dan tidak berlaku” serta tak satu pun negara mengakui klaim sepihak Israel itu.

Sekian lama, Dataran Tinggi Golan tak dibicarakan. Tetapi, akhir pekan lalu, tersiar berita tiga tank Suriah masuk Dataran Tinggi Golan. Tentu, berita itu segera menarik perhatian Israel. Soal yang lebih menarik terkait dengan Suriah: ada apa dengan Suriah ”kok” mengirimkan tiga tanknya ke Dataran Tinggi Golan saat perang saudara yang dikabarkan telah menewaskan 20.000 sampai 30.000 orang di negeri mereka belum selesai.

Apakah Pemerintah Suriah sudah kesulitan menghadapi kelompok oposisi bersenjata sehingga berusaha mengalihkan perhatian rakyatnya ke Dataran Tinggi Golan, dengan mengingatkan ada ”musuh bersama”, yakni Israel? Apakah ini salah satu cara Suriah untuk menciptakan krisis regional dengan memancing reaksi Israel? Kalau pada akhirnya pecah konflik dengan Israel, akan memancing keterlibatan Hezbollah dan juga Iran.

Tetapi, pertanyaan lainnya, apakah dengan demikian oposisi akan mengendurkan tekanan mereka terhadap rezim Damaskus? Masih banyak pertanyaan lain terkait dengan munculnya tiga tank di Dataran Tinggi Golan itu, yang mengarah pada pertanyaan tunggal: permainan apa yang sedang dimainkan Bashar al-Assad sekarang ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com