Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Beku Jelang Pilpres AS

Kompas.com - 05/11/2012, 08:55 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Warga pantai timur Amerika Serikat korban topan Sandy, Minggu (4/11/2012), harus berjuang melawan cuaca dingin. Mereka juga kekurangan bahan bakar dan tenaga listrik, dua hari menjelang pemilihan presiden AS yang diperkirakan berlangsung ketat.

Sekitar sejuta pelanggan listrik di wilayah-wilayah terdampak bencana topan Sandy mulai mendapatkan kembali jatah tenaga listriknya pada saat cuaca nyaris beku melanda timur laut AS semalam. Namun, wilayah bencana masih mengalami kekurangan bahan bakar.

Wali Kota New York Michael Bloomberg mengingatkan warganya bahwa mereka masih harus menghadapi hari-hari sebelum tenaga listrik pulih secara penuh dan kekurangan bahan bakar berakhir.

Mulai dipulihkannya tenaga listrik ditandai dengan dinyalakannya kembali lampu-lampu menara pencakar langit di Lower Manhattan setelah gelap selama sepekan. Selain itu, pemulihan listrik juga menggeliatkan kembali 80 persen layanan transportasi kereta bawah tanah New York City.

Meski demikian, masih ada sekitar 2,4 juta rumah dan perkantoran yang kekurangan tenaga listrik, terutama di timur laut AS. Jumat lalu, sekitar 3,5 juta rumah dan perkantoran kekurangan listrik.

Wali Kota New York menganjurkan agar mereka yang masih kekurangan listrik berteduh dulu di tempat-tempat pengungsian, tempat mereka bisa mendapatkan pemanas dan juga makanan.

Ramalan cuaca sebelumnya mengatakan, cuaca dingin mencapai 3 derajat celsius pada hari Sabtu malam, dengan suhu beku diperkirakan melanda wilayah ini pekan depan.

”Saat ini mulai terasa benar- benar dingin,” kata Bloomberg.

Khawatir

Sejumlah pejabat pemilihan umum di wilayah bencana mulai khawatir para pemilih kesulitan mencapai tempat pemungutan suara (TPS) saat pemilu berlangsung, Selasa (6/11/2012). Sejumlah kantor pusat pilpres di New York dan New Jersey malah tak berfungsi karena tergenang air laut.

New Jersey membuat terobosan dengan mengizinkan pemilih yang terisolasi bencana memilih melalui surat atau faksimile. Sementara itu, pengungsi di New York bisa menggunakan hak pilihnya di tenda pengungsi.

Dua hari menjelang pemilu, polling ABC News/Washington Post memperlihatkan dukungan yang berimbang terhadap dua kandidat. Bahkan, suara independen pun terbelah, 46 persen untuk Presiden Barack Obama, dan 46 persen untuk kandidat Partai Republik, Mitt Romney.

Pilpres AS kali ini diperkirakan salah satu yang terketat sepanjang sejarah. Hasil jajak pendapat memperlihatkan, Obama lebih didukung perempuan, unggul 6 poin persentase dari Romney. Adapun Romney lebih dipilih pria, dengan dukungan 7 poin persentase lebih banyak dari Obama. Romney juga unggul 20 poin di antara pemilih kulit putih, sedangkan Obama didukung 59 persen warga nonkulit putih. (Reuters/AFP/sha)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com