MEKKAH, KOMPAS.com - Sebanyak 361 jemaah haji telah dikabulkan permintaan ganti jadwal pulangnya (tanajul) karena berbagai alasan.
Demikian dikemukakan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Arsyad Hidayat, di Mekkah, Jumat (2/11/2012), ketika ditanya permintaan tanajul para jemaah haji Indonesia.
"Permintaannya lebih banyak, tetapi yang dapat dikabulkan hanya atas pertimbangan kepentingan tugas negara dan tugas-tugas profesi lainnya, serta ketersediaan ’seat’ (kursi) kosong di pesawat," kata Arsyad, mengomentari pergantian jadwal penerbangan itu.
Tanajul adalah permintaan pulang lebih awal dari Tanah Suci. Kepulangan lebih awal itu dikarenakan berbagai alasan seperti tugas, adanya keluarga dekat yang sakit, atau jemaah yang sakit keras, serta menghadiri pesta, setelah usai melaksanakan ibadah haji.
Permintaan itu dapat dikabulkan, karena ada kursi kosong pesawat karena mungkin disebabkan pemiliknya meninggal di Tanah Suci atau masih dalam perawaran intensif di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), serta pasien yang sedang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.
"Prosedurnya, harus melalui koordinasi dengan pihak muassasah (pengurus haji) Asia Tenggara, karena paspor haji ada di kantor mereka," kata Arsyad.
Ia menambahkan, pemberian tanajul (mutasi penerbangan) itu masuk dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) agar semua mengetahuinya secara terbuka, baik pihak petugas di bandara Jeddah maupun pihak penerbangan.
Sementara itu sampai Jumat pagi 240 jemaah haji Indonesia telah meninggal di Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.