Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Kasus Pencurian di Taksi Sepanjang 2012

Kompas.com - 30/10/2012, 20:15 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tercatat sepanjang 2012 terdapat sepuluh kasus pencurian yang terjadi di dalam taksi. Dari sepuluh kasus, lima di antaranya penumpang menjadi korban. Sisanya, justru sopir taksi yang menjadi sasaran kejahatan.

Kasus pertama pencurian yang terjadi dalam taksi menimpa Tri Koyo (43), seorang pengemudi taksi Express 23 Februari 2012 dini hari. Penumpang yang naik dari Cibubur menuju Cisalak, Cimanggis, justru menodongnya dengan senjata tajam dan menyebabkan Tri terluka.

"Korban lalu didorong keluar, lalu taksinya dibawa kabur. Mobilnya sendiri ditemukan di daerah Yasmin Semplak, Bogor," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (30/10/12) di Mapolda Metro Jaya.

Kejadian serupa menimpa Syahrul (51) yang juga berprofesi sebagai sopir taksi. Saat melintas di Jl Trembesi, Pademangan, Jakarta Utara, dua orang penumpang Syahrul menodong dan melukai Syahrul dengan pisau lipat, lalu membawa lari uang setoran korban sebesar 500 ribu rupiah tanggal 6 Maret 2012 dini hari.

Pada tanggal 24 April 2012 di Cilincing, Jakarta Utara, Amran Firmansyah (50) juga mengalami tindak pencurian dengan kekerasan oleh penumpang.

"Korban dipukul dengan senpi, namun berhasil meloloskan diri. Sementara mobil yang digunakan berhasil dibawa kabur pelaku," urai Rikwanto.

Yang dialami oleh Yoyo Suwiryo (52), Jl Tubagus Angke Pasar Jembatan Dua, Tambora, Jakarta Barat, pada tanggal 15 September 2012 tak kalah apes. Pengemudi taksi Kopti Indo ini sedang mencari penumpang, lalu tiba-tiba empat orang menghentikan taksi yang dikemudikannya dan segera naik.

"Korban lalu dibentak-bentak dan diancam dibunuh," jelas Rikwanto.

Yoyo kemudian dianiaya dan menderita luka berupa bibir pecah, gigi goyang dan dagu memar. Setelah memukul, pelaku kemudian turun dan kabur.

"Korban lalu mengejar pelaku dibantu warga sekitar," tambah Rikwanto.

Salah satu pelaku berhasil ditangkap dan mengaku bernama Fernando, seorang anggota TNI AL dan diamankan di Polsek Tambora. Sementara Ashari (40), sopir taksi Express justru harus merelakan nyawanya melayang. Ia ditemukan di Jl Kampung Ganfung, Sukamukti, Kabupaten Bekasi oleh Namdi, seorang ketua RT, 27 September 2012 silam.

"Korban ditemukan dalam kondisi mengalami luka tusuk di dada dan kepala," jelas Rikwanto.

Ashari menghembuskan napas terakhir saat hendak dibawa ke RS Medirosa. Sementara itu kasus perampokan dalam taksi yang terjadi dengan penumpang sebagai korban pertama kali terjadi di Teras Kota, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, 18 Agustus 2012.

Nathania Louisa Beatrik (16) dan seorang temannya menaiki sebuah taksi di depan Giriloka.

"Tiga orang pelaku lalu naik ke taksi dan meminta barang korban," tutur Rikwanto.

Kawanan perampok tersebut berhasil menggasak ponsel, iPad dan anting korban, serta satu mobil Honda Jazz berwarna putih. Hal serupa terjadi pada Mariati (54). Saat hendak pulang kerja dari Glodok ke rumahnya di Perumahan Casa Jardin, Cengkareng, Jakarta Barat pada 24 September 2012 malam, taksi yang dinaikinya berhenti di daerah Jembatan Layang Pasar Pagi Lama, Jakarta Barat. Dua orang lalu naik ke taksi tersebut dan mencekik lehernya.

"Pelaku mengambil Blackberry milik korban, satu unit ponsel Samsung dan uang tunai sebesar 2 juta rupiah," terang Rikwanto.

Tak hanya itu, pelaku juga memaksa Mariati menyebutkan nomor PIN dua kartu ATM-nya.

"Korban diturunkan di Sunter Agung, lalu saat mengecek rekening tabungan, sudah ada transaksi sebesar 28 juta rupiah," kata Rikwanto lagi.

Sementara Hani (42) menjadi korban perampokan di taksi Express yang ditumpanginya, Senin (15/10/12) silam saat hendak pulang bekerja. Dalam perjalanan, dua orang tak dikenal tiba-tiba naik dan melumpuhkan karyawati ini.

Tak hanya itu, dua pelaku yang juga teman sopir taksi mengambil kartu ATM serta barang-barang milik Hani. Perempuan malang ini lalu diturunkan di daerah PRJ Kemayoran.

Dua kasus terbaru adalah kasus yang menimpa Michelle dan Ratna. Michelle dan sang ibu menumpang taksi Primajasa saat hendak pulang ke kediaman mereka di Pesanggrahan, Sabtu (27/10/12). Di tengah jalan, sang sopir menghentikan kendaraan dengan dalih kakinya gatal.

"Saat itulah tiga orang memaksa masuk dan merampok korban," Rikwanto memaparkan.

Michelle dan sang ibu, Erna, lalu diturunkan di depan sebuah showroom setelah sebelumnya dibawa berputar-putar.

Sementara Ratna Komalasari (34), dirampok saat menumpang taksi Family, Minggu (28/10/12). Ia menaiki taksi tersebut dari Pondok Indah menuju Gandaria.

Sama seperti yang menimpa Michelle, tiga orang memaksa masuk saat taksi yang ditumpangi berhenti. Setelah merampok, ketiga pelaku lalu menurunkan Ratna di depan sebuah showroom mobil mewah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com