TEHERAN, KOMPAS.com — Iran mengatakan, pesawat nirawak (drone) yang dicegat di wilayah Israel beberapa waktu lalu bukanlah teknologi paling mutakhir yang dimilikinya.
"Pesawat tak berawak yang diterbangkan di atas wilayah Quds yang diduduki oleh pasukan perlawanan Lebanon itu pasti bukan teknologi terbaru Iran," kata Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi pada Minggu (28/10/2012).
"Iran saat ini memiliki pesawat nirawak dengan teknologi jauh lebih canggih dan rumit yang digunakan dalam pesawat-pesawat yang baru terbang di atas langit Israel oleh Hezbollah," tegasnya.
Vahidi mencatat bahwa penerbangan pesawat tanpa awak di dalam perbatasan Israel "menunjukkan kekuasaan" Hezbollah dan "pukulan besar bagi Israel" yang merusak propaganda kubah besinya.
Menurut Sekretaris Jenderal Hezbollah Sayyed Hassan Nasrallah, operasi berkode "Hussein Ayub" itu memperlihatkan pesawat nirawak Hezbollah terbang ratusan kilometer ke dalam wilayah udara Israel dan mendekati pembangkit nuklir Dimona, tanpa terdeteksi kecanggihan radar Israel dan Amerika Serikat.
Hezbollah berencana mengirim pesawat lebih banyak di atas Israel di masa mendatang, kata Nasrallah. Ditambahkannya, operasi itu menunjukkan gerakan perlawanan siap melindungi Lebanon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.