Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertanyakan, Nasib Ribuan TKI Pasca-Konflik di Suriah

Kompas.com - 27/10/2012, 20:28 WIB
Suhartono

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Konflik bersenjata di Suriah sudah berlangsung berbulan-bulan. Namun, hingga kini, belum ada kabar mengenai nasib ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang banyak bekerja sebagai pembantu rumah tangga disana. Jika menilik laporan Badan Nasional Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) per Mei 2012, dari 11.760 orang TKI, yang bekerja sebagai PRT atau penatalaksana rumah tangga sebanyak 11.559 orang.  Hal itu dilontarkan anggota Komisi IX DPR bidang Tenaga Kerja dan Kesehatan, Rieke Diah Pitaloka di Jakarta, Sabtu (27/10/2012).

 

"Konflik di Suriah sudah terjadi sejak awal Januari tahun 2011. Pemerintah Suriah sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi tidak bertanggung jawab terhadap keselamatan warga imigran di Suriah. Sampai saat ini, pemerintah baru berhasil memulangkan sebanyak 1.063 orang TKI. Sedangkan yang tewas karena sakit sebanyak 5 orang sudah dipulangkan. Lalu, ke mana ribuan lainnya? Hidup atau sudah tewas?" tanyanya.

 

Seorang TKI asal Desa Babakan Gebang RT 01 RW 04, Kecamatan Babakan, Cirebon, Jawa Barat, Diawati Binti Cano Salim (30 tahun), sudah dipulangkan dan dimakamkan setelah meninggal di Suriah karena sakit baru-baru ini. "Namun, saya menerima laporan lain soal TKI yang bekerja di Suriah. Namanya, Rohayati Binti Sata (29), yang bekerja sejak tahun 2011 dilaporkan telah putus komunikasi dengan pihak keluarganya sudah lama. Hingga kini tidak ada kabar beritanya," kata Rieke.

 

Rohayati berasal dari Kampung Kaung Ucip RT 01 RW 07, Desa Lemah Karya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. "Rohayati saja tak ada kabar beritanya, bagaimana lainnya?" tanya Rieke lagi.

 

Rieke menambahkan, ia akan mendesak pemerintah untuk melakukan metode jemput bola untuk mengetahui kondisi terakhir para TKI tersebut dan mengabarkan pada pihak keluarga di Indonesia. "Kami juga akan mendesak pemerintah segera memulangkan para TKI yang masih ada di Suriah dan memenuhi hak-hak normatif TKI dan keluarganya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com