TOKYO, KOMPAS.com — Tingginya level radiasi nuklir yang ditemukan dalam ikan-ikan yang ditangkap di pesisir timur Jepang menunjukkan pembangkit nuklir Fukushima masih mengalami kebocoran.
Pakar kimia kelautan, Ken Buessler, yang mengevaluasi data level caesium atom pada ikan, kerang, dan rumput laut yang dikumpulkan di sekitar pembangkit yang rusak akibat gempa itu.
Dia menyimpulkan kontaminasi ini kemungkinan disebabkan oleh kebocoran tingkat rendah dari pembangkit atau terkontaminasinya sedimen dasar laut. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada Kamis (15/10/2012) di jurnal Science.
Buessler menemukan sejumlah ikan di dekat Fukushima belum bisa dikonsumsi jika menuruti regulasi di Jepang. Namun, sebagian besar ikan yang ditangkap di Jepang masih aman untuk dikonsumsi.
"Untuk memprediksi bagaimana pola kontaminasi berubah, kita membutuhkan lebih banyak studi dan bukan mempelajari ikan saja," kata Buessler.
"Apa yang kita butuhkan saat ini adalah sebuah pemahaman yang lebih baik dan jumlah caesium dan radioisotop lainnya yang mengakibatkan kondisi yang ada saat ini di lepas pantai Fukushima," ujar Buessler.
Tsunami raksasa yang dipicu gempa berkekuaran 9,0 dalam skala Richter menghantam dan merusak pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi pada Maret 2011.
Akibatnya, reaktor PLTN Fukushima meleleh, mengakibatkan radiasi menyebar dan mengontaminasi daerah pertanian di timur laut Jepang dalam sebuah bencana nuklir terbesar selama beberapa dekade terakhir.
Para ilmuwan menduga, radiasi nuklir bisa mencapai laut dengan dua cara. Pertama, melalui pembuangan air pendingin reaktor pada pekan-pekan awal setelah bencana gempa, atau melalui siklus air.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.