KOMPAS.com — Arab Saudi mengusir tiga warga Suriah yang bekerja di Konsulat Suriah di Jeddah. Kebijakan yang diambil pada Kamis (25/10/2012) itu menunjukkan sinyal kalau Arab Saudi berseberangan dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Keputusan pengusiran ini diambil lantaran tuntutan publik," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi tanpa memberikan penjelasan komplet.
Arab Saudi pada Maret lalu menutup kedutaan besarnya di Damaskus. Satu bulan sebelumnya, Arab Saudi, sebagaimana warta AP dan AFP, mengusir Duta Besar Suriah yang berkedudukan di Riyadh. Akibat kebijakan tersebut, Arab Saudi hanya memberikan visa haji kepada warga Suriah di negara-negara tetangga bersahabat.
Sejatinya, Arab Saudi memimpin negara-negara kawasan untuk mengisolasi rezim Bashar al-Assad. Menurut Arab Saudi, pemerintahan Suriah justru makin meningkatkan tindak kekerasan terhadap warganya sendiri sejak konflik dalam negeri berkobar pada Agustus 2011. Pada praktiknya, Arab Saudi mendukung kelompok oposisi dengan uang, logistik, berikut persenjataan.
Suriah yang bersekutu dengan Iran yang mayoritas warganya beraliran syiah menuding Arab Saudi dan negara-negara beraliran suni memperlebar ajang pertumpahan darah dengan mendukung apa yang Suriah sebut sebagai pemberontak.