Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabies Jadi Ancaman Pariwisata di Flores

Kompas.com - 25/10/2012, 14:18 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Penyakit rabies yang menyerang anjing di Pulau Flores dan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, menjadi ancaman serius bagi industri pariwisata di wilayah itu. Pemerintah daerah setempat semestinya memberi perhatian khusus dengan mengalokasikan dana Rp 20 miliar-Rp 22 miliar per tahun, sampai tahun 2019, guna mengatasi penyakit ini hingga tuntas.

Penasihat Komite Rabies Flores-Lembata, NTT, drh Maria Geong PhD di Kupang, Rabu (24/10/2012), mengatakan, kasus rabies di Flores-Lembata terjadi sejak 1997. Jumlah gigitan anjing rabies dalam 15 tahun terakhir itu 32.854, dengan korban tewas 232 kasus atau 0,71 persen. Kasus terbesar terjadi di Manggarai dengan jumlah gigitan 7.680, menyusul Kabupaten Sikka 5.964 kasus. Kasus terkecil di Manggarai Timur, yakni 698 kasus.

”Jika penanganan kasus rabies Flores-Lembata tidak serius, atau hanya mengalokasikan dana Rp 3 miliar-Rp 5 miliar per tahun, dari APBN dan APBD, ini hanya bom waktu. Sampai tahun 2030 pun kasus itu tidak akan pernah selesai,” kata Maria.

Pulau Flores dan Lembata terdiri atas sembilan kabupaten. Selama ini pemerintah mengalokasikan dana Rp 3 miliar-Rp 5 miliar per tahun. Mengatasi rabies hanya dengan vaksinasi bukan membasmi anjing.

Dana Rp 20 miliar untuk pembelian vaksin rabies, pembangunan pos kesehatan hewan, sosialisasi, pengadaan kulkas pendingin vaksin, dan transportasi petugas.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT ini mengatakan, wisatawan lebih senang masuk keluar kampung, berjalan sendirian atau kelompok dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. Padahal, anjing yang tertular virus rabies diduga berada di kampung. Jika rabies belum tuntas, bisa menjadi ancaman sektor pariwisata.

Salah satu Ketua Komite Penanggulangan Rabies Flores- Lembata, Viktor Mado mengaku, total dana Rp 20 miliar-Rp 22 miliar itu untuk sembilan kabupaten di Flores-Lembata. Jika setiap kabupaten menyediakan Rp 2 miliar-Rp 2,5 miliar, jumlah itu akan terpenuhi.

”Lembata siap memberantas rabies hingga tuntas tahun 2020. Biaya vaksinasi anjing jauh lebih murah, Rp 15.000 per anjing, dibandingkan vaksinasi pada manusia Rp 1 juta per orang, setelah terinfeksi rabies. Saya pikir DPRD menyetujui alokasi dana itu karena sangat strategis pemanfaatannya,” ujarnya. (KOR)    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com