KINGSTON, KOMPAS.com - Angin topan Sandy menghantam dan melumpuhkan Jamaika, Kamis (25/10/2012), sebelum menuju ke Kuba dan Bahama.
Di Jamaika, Sandy, memutuskan aliran listrik dan menumbangkan pepohonan. Selain itu, sekolah-sekolah dan kawasan bisnis terpaksa ditutup dan pemerintah harus memindahkan warga yang tinggal di kawasan rawan banjir ke tempat yang lebih aman.
Setidaknya satu orang dikabarkan meninggal dunia karena tertimpa batu yang jatuh dari bukit, saat dia berusaha masuk ke rumahnya di pinggiran ibu kota Jamaika, Kingston.
Kapal pesiar yang sedianya akan menuju Jamaika harus mengubah rutenya untuk menghindari badai. Selain itu bandara internasional Kingston juga ditutup.
Pemerintah juga menerapkan jam malam di sejumlah kawasan untuk mencegah timbulnya penjarahan di rumah-rumah kosong yang ditinggalkan penghununinya untuk mengungsi. Akibat ancaman penjarahan ini, maka banyak penduduk yang enggan mengungsi.
Sandy diramalkan menuju Kuba, sehingga pemerintah negara itu sudah memberikan peringatan bahaya untuk warganya.
"Sandy adalah badai besar dan akan bertambah kuat setelah meninggalkan Kuba," kata petugas di Pusat Badai Nasional AS di Miami, Michael Brennan.
Berdasarkan model komputer, Sandy akan melintasi kawasan timur Kuba sebelum kekuatannya berkurang saat melintasi Bahama. Sandi kemudian menguat setelah melintasi kepulauan Bahama.
Sepanjang perjalanannya, Sandy diperkirakan membawa 15-30 cm hujan di Jamaika, Haiti, Republik Dominika dan Cuba timur. Di beberapa tempat curah hujan yang dibawa Sandy bisa mencapai 50 cm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.