Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Budi yang Ditipu Naik Haji

Kompas.com - 25/10/2012, 06:27 WIB
Luthfie Febrianto

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com Sebanyak 37 orang calon jemaah haji terpaksa membatalkan keinginan mereka untuk pergi ke Tanah Suci. Mereka ditipu oleh Omar Komarudin yang mengaku sebagai manajer operasional agen travel PT Hikmah Wisata yang beralamat di Graha Bintaro Regensi, Tangerang Selatan.

Kepada Kompas.com, Budi, salah satu korban penipuan, menuturkan kronologi terjadinya penipuan tersebut. "Awalnya saya daftar haji itu Februari 2012 kepada Omar Komarudin. Beliau menjanjikan akan memberangkatkan saya pada 14 Oktober tahun ini," ujar Budi.

Awalnya, Budi sempat curiga karena ia tahu ada sistem kuota jemaah haji yang diberlakukan pemerintah. Namun, Omar berhasil meyakinkan dirinya dengan mengatakan bahwa ia memiliki seorang kenalan di Kementerian Agama yang bisa memasukkannya dirinya dan 36 calon jemaah lain dalam kuota tahun ini.

Omar pun sempat menggelar lima kali manasik haji bagi Budi dan calon jemaah lainnya. Tidak hanya itu, Omar juga sudah menyediakan kartu tanda pengenal calon jemaah.

Namun, menjelang 14 Oktober, Omar memberitahu bahwa keberangkatan diundur menjadi 17 Oktober 2012. Alasannya, ada masalah dengan visa calon jemaah. "Saya coba hubungi teleponnya enggak pernah nyambung. Saya sempat juga ke kantor travelnya. Alasannya, visa kami belum selesai pengurusannya," ujarnya.

Selanjutnya, Jumat, 12 Oktober 2012, calon jemaah berunjuk rasa di depan kantor PT Hikmah Wisata untuk menuntut kejelasan jadwal keberangkatan. Pihak agen travel menginformasikan, visa calon jemaah dilempar pengurusannya pada sebuah perusahaan di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Budi pun menelepon perusahaan tersebut untuk mendapat kejelasan informasi. Perusahaan itu menjelaskan, sebenarnya masalah bukan pada visa, melainkan uang pembayaran yang belum dibayar oleh pihak Omar. "Perusahaan itu menjelaskan bahwa tidak ada pembayaran atas visa kami. Ini kan berarti ada penggelapan dana oleh Pak Omar," ujar Budi.

Pada 23 Oktober, Budi sebenarnya sempat bertemu dengan istri dan anak Omar. Istri Omar mengaku tidak tahu soal urusan tersebut. Ia bahkan tidak tahu keberadaan suaminya. Sementara anak Omar berinisial R berjanji akan menyelesaikan masalah ini hingga 25 November 2012.

"Saya sempat ketemu anaknya dan dia berjanji akan mencari Omar, dan minta diberikan waktu hingga 25 November 2012," terangnya.

Budi mengaku belum akan melaporkan kasus ini ke polisi karena masih menunggu janji anak Omar. Selain batal naik haji, Budi bersama 36 calon jemaah lain mengalami kerugian hingga 30.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com