Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengkritik tapi Romney Berinvestasi di China

Kompas.com - 24/10/2012, 15:39 WIB
Simon Saragih

Penulis

BOSTON, KOMPAS.com China menjadi salah satu isu dalam debat calon presiden Amerika Serikat antara Presiden AS Barack Obama dari Partai Demokrat dan Mitt Romney dari Partai Republik. China berkali-kali jadi bahan serangan. Ini juga mencuat dalam debat ketiga di Boca Raton, Florida, Senin (22/10/2012). Romney mengatakan, China telah mencuri tekologi dan hak kekayaan intelektual AS. China memanipulasi kurs, menjual produk-produk murah ke pasar AS, dan tidak memiliki aturan bisnis yang fair. China harus taat aturan. China telah mencuri kesempatan kerja AS lewat serbuan ekspor ke AS, yang menyebabkan pengangguran tinggi di AS. Romney menuduh Obama tidak cukup tegas menekan China.

Dalam debat kedua Obama sudah menyatakan Romney sendiri melakukan investasi di China. Di Boca Raton, Obama menyinggung lagi bahwa Romney melakukan investasi di China. Sebuah situs terkenal AS tentang politik, Huffington Post, Selasa (23/10), membeberkan investasi Romney di China lewat sebuah perusahaan yang dijuluki "blind trust". "Romney masih berinvestasi di perusahaan minyak China yang justru sedang melakukan bisnis dengan industri perminyakan Iran," kata Obama. China National Offshore Oil Corporation adalah perusahaan China yang dimaksudkan Obama. Namun, masih ada setidaknya 10 perusahaan di China, di mana Romney melakukan investasi. Di antaranya adalah New Oriental Education and Technology.

Perusahaan milik China ini terkenal sebagai pencuri hak kekayaan intelektual AS dan sudah pernah didenda ratusan ribu dollar AS oleh sebuah pengadilan di China. Romney juga berinvestasi di Youku.com dan Tencent Holdings, dua perusahaan internet besar China. Perusahaan lain bernama Hong Kong Exchanges and Clearing, juga menjadi perusahaan tempat Romney berinvestasi. Perusahaan China lain lagi, bernama Li & Fung Limited, perusahaan distributor, juga memiliki modal dari Romney. Perusahaan ini menangani pengiriman produk-produk China ke usaha eceran raksasa AS seperti Target dan Walmart.

Produk-produk yang dikirim ke AS ini berharga murah dan persis merupakan produk yang pernah dibuat di AS tetapi kini sudah dibuat di China dan menghilangkan kesempatan kerja di AS. Romney menghadapi tekanan untuk menjelaskan itu. Romney mengatakan tidak bisa mengontrol tindakan perusahaan, yang juga mengelola kekayaannya. Romney mengatakan, tidak bisa menghambat pilihan investasi oleh perusahaan. Manajer investasi perusahaan pengelola kekayaan Romney, Bradley Malt, mengatakan selalu menghentikan jenis investasi di China jika dia mengetahui hal itu.

Hipokrit Situs Boston.com milik harian The Boston Globe, edisi 22 Oktober mendukung tuduhan Obama. Boston terletak di Negara Bagian Massachusetts, di mana Romney pernah menjadi gubernur pada periode 2003-2008. Situs ini menuliskan, Romney seharusnya ditanyakan lebih lanjut tentang kasus Sensata Technologies Inc, afiliasi Bain Capital. Bain Capital pernah dipimpin Romney dan hingga kini masih memiliki saham di perusahaan itu. Sensata bermarkas di Attleboro, yang mempekerjakan 900 karyawan.

Namun, di Freeport, Illinois, Sensata telah menutup sebuah pabriknya dan mengakhiri pekerjaan bagi 170 karyawan. Pabrik ditutup karena telah berinvestasi di China. Tokoh kulit hitam AS, Al Sharpton, pekan lalu mengunjungi para pekerja Sensata yang melakukan protes atas penutupan perusahaan. Tokoh kulit hitam lain, Jesse Jackson, juga berbicara. Jackson bahkan berharap Obama menuduh Romney hipokrit tentang China. Seorang aktivis pekerja AS, Zoe Bridges-Curry, mengatakan, Romney masih memiliki kaitan dan meraih untung dari perusahaan yang melakukan "outsourcing" di China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com