TOKYO, SELASA
Tanaka baru menduduki jabatannya saat Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda merombak kabinetnya, 1 Oktober silam. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Ketua Sekretaris Kabinet Osamu Fujimura, Tanaka mengundurkan diri karena sakit-sakitan.
Dia memang diketahui masuk rumah sakit pada Jumat pekan lalu karena keluhan sakit dada, detak jantung tak beraturan, dan tekanan darah tinggi. Tanaka baru keluar dari RS, Senin malam.
Sebelum itu, sebuah tabloid di Jepang memuat artikel yang menyebut Tanaka punya hubungan khusus dengan sindikat Yakuza. Dalam pembelaannya, Tanaka mengakui pernah menjadi comblang untuk salah satu tokoh Yakuza dan menghadiri pesta pernikahannya, 30 tahun lalu.
Namun, ia mengaku tak tahu- menahu pada saat itu bahwa orang yang ia bantu adalah tokoh sindikat organisasi kriminal.
Selain itu, Tanaka juga dituduh menerima donasi untuk partai sebesar 420.000 yen (Rp 50,6 juta) dari perusahaan yang dimiliki orang asing pada periode 2006-2009. Di Jepang, menerima donasi politik dari warga asing adalah perbuatan ilegal jika si penerima mengetahui hal itu.
Pengunduran diri Tanaka ini menjadi pukulan baru bagi pemerintahan Noda. Sejak ia menjabat PM Jepang pada November 2011, sudah ada dua menteri yang mengundurkan diri.
”Pengunduran diri ini akan makin melemahkan dukungan kepada Noda dari dalam partainya. Akan makin sulit bagi dia untuk memimpin,” tutur Mikitaka Masuyama, profesor di National Graduate Institute for Policy Studies. Jajak pendapat menunjukkan tingkat dukungan kepada Noda tinggal 20 persen.