Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emir Qatar Resmikan Proyek di Jalur Gaza

Kompas.com - 24/10/2012, 02:13 WIB

Kairo, Kompas - Emir Qatar Sheikh Hamd bin Khalifah Al Thani, Selasa (23/10), melakukan kunjungan bersejarah sekitar 6 jam ke Jalur Gaza. Sheikh Hamd bertemu Pemimpin Hamas Ismail Haniya dan para tokoh Hamas lainnya.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pemimpin Arab pertama ke Jalur Gaza sejak wilayah itu diblokade Israel menyusul langkah Hamas menguasai secara penuh wilayah sempit berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa itu pada tahun 2007. Kunjungan itu ditegaskan hanya untuk misi ekonomi, tetapi dinilai membawa pesan politik yang memperkuat posisi Hamas dalam menghadapi blokade Israel dan masyarakat internasional.

Bagi Haniya, pertemuannya dengan Sheikh Hamd merupakan pertemuan kedua dengan pemimpin Arab. Sebelumnya, Juli lalu, Haniya diterima Presiden Mesir Muhammad Mursi di istana presiden di Kairo.

Perubahan atmosfer politik yang menguntungkan Hamas di Jalur Gaza itu terjadi berkat revolusi rakyat di sejumlah negara Arab tahun lalu, seperti Mesir, Tunisia, Yaman, dan Libya.

Para pemimpin Arab yang lahir dari revolusi rakyat itu kini lebih memiliki independensi dalam mengambil keputusan politik serta lebih mengadopsi aspirasi publik sebagai barometer dalam sejumlah kebijakan.

Batu pertama

Sheikh Hamd melakukan peletakan batu pertama dalam sejumlah proyek di Jalur Gaza yang didanai Qatar. Di antara proyek tersebut, Emir Qatar membuka kota mandiri Sheikh Hamd dekat kota Khan Yunis yang akan menampung ribuan warga Palestina yang tak mampu. Emir Qatar juga meresmikan pembangunan jalan baru, rumah sakit, dan proyek infrastruktur lainnya.

Nilai investasi Qatar di Jalur Gaza 254 juta dollar AS, antara lain 140 juta dollar AS untuk proyek infrastruktur, 62 juta dollar AS untuk pembangunan kota mandiri Sheikh Hamd, 15 juta dollar AS untuk pembangunan rumah sakit, dan 12,5 juta dollar AS untuk proyek pertanian.

Sejumlah proyek tersebut merupakan bagian dari pembangunan kembali Jalur Gaza setelah agresi Israel ke wilayah itu pada Desember 2008-Januari 2009. Proyek itu sempat terbengkalai selama beberapa tahun terakhir ini akibat blokade Israel.

Mesir, satu-satunya jalur akses darat ke Gaza, turut memperketat pasokan barang ke wilayah itu. Namun, setelah rezim Presiden Hosni Mubarak tumbang, Mesir mulai melonggarkan akses ke Jalur Gaza. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com