Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama: Romney Salah dalam Kebijakan Luar Negeri

Kompas.com - 23/10/2012, 09:43 WIB

BOCA RATON, KOMPAS.com Presiden AS Barack Obama, Senin (22/10), menuduh penantangnya, Mitt Romney, keliru dalam semua pilihan kebijakan luar negeri yang ia ambil. Obama menegaskan hal itu di awal debat terakhir mereka menjelang pemilu pada 6 November mendatang. Kedua kandidat berdebat soal Suriah, Libya, Iran, Israel, Pakistan, Afganistan, dan China serta sejumlah isu panas lainnya dalam perdebatan di Boca Raton, Florida.

"Saya tahu Anda belum pernah berada dalam posisi untuk benar-benar menjalankan kebijakan luar negeri. Namun, setiap kali Anda menyampaikan pendapat, Anda selalu salah," kata Obama.

Obama, yang sudah menarik tentara AS dari Irak, menunjuk sejumlah pernyataan Romney sebelumnya yang mendukung kehadiran militer AS di negara itu, yang diserang pada 2003 pada masa pemerintahan Presiden George W Bush yang berasal dari Partai Republik.

"Gubernur, ketika itu mengenai kebijakan luar negeri kita, Anda sepertinya ingin mengimpor kebijakan luar negeri dari tahun 1980-an, seperti kebijakan-kebijakan sosial dari tahun 1950-an dan kebijakan ekonomi dari tahun 1920-an," kata Obama.

Romney memberi penilaian suram tentang kebijakan luar negeri Obama. Ia merujuk pada pertumpahan darah di Suriah dan Libya, tempat empat warga AS, termasuk Duta Besar AS untuk Libya, tewas pada bulan lalu. Ia juga dua kali menyebut kemenangan Al Qaeda di Mali. "Saya mengucapkan selamat kepadanya (Obama) karena telah melenyapkan Osama bin Laden dan mengejar petinggi Al Qaeda. Namun, kita (tetap) tidak bisa keluar dari kekacauan ini," kata Romney.

Romney, meski menolak intervensi langsung AS di Suriah, mengatakan bahwa AS harus berbuat lebih banyak untuk mengakhiri kekerasan dan rezim Presiden Bashar Al Assad di Suriah. "Ini kesempatan penting bagi Amerika," kata Romney, yang menuduh Obama telah menyerahkan kebijakan tentang Suriah kepada mantan utusan PBB-Liga Arab, Kofi Anan, yang kemudian gagal untuk menciptakan gencatan senjata di negara itu. "Cara itu tidak berhasil. Kemudian (Obama) melirik ke Rusia dengan mengatakan, lihat apakah Anda dapat melakukan sesuatu. Kita harus memainkan peran kepemimpinan di sana, bukan dengan militer di darat," kata Romney.

Obama menyebut kekerasan di Suriah memang "menyedihkan". "Karena itulah kita akan melakukan segala sesuatu yang kita bisa untuk memastikan bahwa kita membantu oposisi. Namun, kita juga harus menyadari bahwa, bagi kita, lebih banyak melibatkan militer di Suriah merupakan langkah yang serius," kata Obama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com