Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malala Sudah Bisa Berdiri

Kompas.com - 20/10/2012, 07:02 WIB

BIRMINGHAM, KOMPAS.com — Malala Yousufzai, remaja yang ditembak Taliban gara-gara mendorong pentingnya pendidikan bagi anak perempuan, kini telah menunjukkan kemajuan yang berarti. Demikian penjelasan tim dokter di RS Queen Elizabeth, Birmingham, Inggris, yang merawatnya, Jumat (19/10/2012).

Seperti diberitakan, Malala diterbangkan ke Inggris untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Di rumah sakit tempat para tentara Inggris yang terluka dirawat itu, Malala juga mendapat penjagaan yang ketat.

Pihak RS Queen Elizabeth mengatakan, kondisi Malala sudah stabil, bahkan dia juga sudah bisa berdiri meskipun dia tidak bisa berbicara karena pada tenggorokannya dipasang selang alat bantu pernapasan.

Tim dokter RS tersebut merilis kondisi Malala atas persetujuan remaja itu. Pertanyaan pertamanya, melalui tulisan, ketika dia sadar adalah, "Di negara mana saya sekarang?"

Tim bedah mengatakan, Malala memberi respons sangat bagus terhadap semua jenis penanganan yang diterimanya. Meskipun demikian, Direktur Medis RS Queen Elizabeth, dr Dave Rosser, mengatakan, kondisi Malala "belum aman benar". Sebab, ungkap Rosser, otak Malala masih bengkak dan dokter belum mengetahui sejauh mana kerusakan otak remaja pemberani itu.

Dia juga mengalami infeksi di tenggorokan. Menurut Rosser, infeksi itu kemungkinan akibat pergerakan peluru dari kepala ke bahunya.

"Dia bisa menulis dengan bebas. Dia harus dipasangi alat bantu pernapasan karena saluran napasnya bengkak akibat perpindahan peluru," papar Rosser.

"Saat ini, dia belum bisa berbicara, tetapi tidak ada alasan bagi kami untuk percaya dia tidak akan bisa bicara begitu selang ini dicabut, mungkin beberapa hari lagi," lanjutnya.

Rosser menjelaskan, salah seorang rekannya berbicara dengan Malala menggunakan bahasa Urdu meskipun remaja itu fasih berbahasa Inggris.

"Dia berkeras meminta saya mengungkap semua detail dan dia berterima kasih atas dukungan dari banyak orang. Dia menyadari banyak orang yang menaruh perhatian dan mendukungnya. Jadi, dia sangat ingin menyampaikan terima kasihnya," papar Rosser.

Rosser mengatakan, Malala bakal memerlukan waktu yang panjang untuk beristirahat dan pemulihan sebelum menjalani operasi konstruktif. Bisa jadi, proses itu berlangsung selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Tim dokter spesialis, imbuh Rosser, berpendapat, Malala memerlukan beberapa minggu untuk pulih sampai infeksinya hilang. Setelah itu, barulah dilakukan operasi rekonstruksi batok kepala, entah itu menggunakan bagian dari tulang yang telah dikeluarkan sebelumnya atau dengan pelat titanium.

"Kami tahu ada kerusakan pada otaknya. Kami yakin berdasarkan pemindaian MRI, peluru itu menggores bagian lateral otaknya, tetapi kami tahu sebagian besar kerusakan itu sebenarnya akibat gelombang kejut."

Sejak tiba di RS itu, Senin (15/10/2012), Malala mendapat perawatan khusus sepanjang 24 jam setiap hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com