Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Mulai Bersiap Wukuf

Kompas.com - 19/10/2012, 08:35 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebagian besar jemaah haji asal Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi mulai menuju Mekkah. Mereka bersiap menjalankan ritual puncak ibadah, yaitu wukuf di Arafah yang diperkirakan akan jatuh pada 25 Oktober nanti.

Kepala Bidang Humas Kementerian Agama (Kemenag) Zaenuddin Daulay di Jakarta mengungkapkan, untuk mempersiapkan pelaksanaan wukuf, kini para petugas haji di Madinah dan Jeddah juga sedang dikerahkan menuju Mekkah untuk membuat berbagai persiapan wukuf di Arafah.

"Mereka mengurus pelayanan katering, keamanan, dan panduan bagi jemaah di berbagai titik agar mereka tidak bingung di tengah lautan manusia," katanya.

Selain itu, Kementerian Agama menyiapkan pelayanan kesehatan dengan mengerahkan petugas dari daerah kerja Jeddah dan Madinah ke berbagai titik pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Pelayanan itu mencakup penyiapan pos, petugas, sarana, dan obat-obatan.

Ritual puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, dijadwalkan jatuh pada 25 Oktober. Total jemaah haji asal Indonesia tahun 2012 ini mencapai 211.000 orang, yang terdiri dari jemaah reguler dan ONH plus.

Media Informasi Haji dan Umroh mencatat, hingga kemarin sore, total jemaah yang sudah diberangkatkan ke Arab Saudi mencapai 180.405 orang dalam 452 kelompok terbang (kloter) dari 12 embarkasi atau pemberangkatan penerbangan. Dari jumlah itu, 177.329 orang di antaranya sudah berangkat menuju Mekkah.

"Kloter jemaah haji terakhir yang diterbangkan dari Indonesia ke Arab Saudi dijadwalkan pada 20 Oktober," kata petugas Media Informasi Haji dan Umroh, Jidan.

Hingga Kamis sore kemarin, jemaah yang meninggal 66 orang. Mereka berasal dari embarkasi haji di Aceh, Medan, Batam, Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Padang, dan Palembang. Mereka meninggal rata-rata akibat sakit, seperti masalah pernafasan, hipertensi, kelelahan, gangguan sistem sirkulasi, pencernaan, dan diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

    Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

    Nasional
    Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

    Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

    Nasional
    Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

    Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

    Nasional
    Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

    Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

    Nasional
    Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

    Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

    Nasional
    Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

    Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

    Nasional
    BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

    BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

    Nasional
    Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

    Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

    Nasional
    PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

    PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

    Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

    Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

    Nasional
    Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

    Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

    Nasional
    Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

    Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

    Nasional
    Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

    Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

    Nasional
    KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

    KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com