Yogyakarta, Kompas
Timbul Haryono, Ketua Yayasan Roro Jonggrang, menyatakan, keistimewaan dalam pentas Ramayana lakon Api Suci, jumlah pemainnya memang luar biasa. Selama 51 tahun kelompok tari Yayasan Roro Jonggrang pentas, baru kali ini mereka mengerahkan 260 orang. ”Ini memang sengaja menciptakan karya yang benar-benar kolosal, dengan teknik penggarapan yang berat dan membutuhkan waktu latihan cukup lama,” tuturnya.
Menurut Timbul, yang juga dosen Arkeologi Universitas Gadjah Mada, keistimewaan tarian ini adalah upaya menampilkan seluruh peri kehidupan, entah itu binatang, manusia, raksasa, dan setan.
Ia menjelaskan, dari 260 personel itu, 30 orang di antaranya adalah pengrawit (penabuh musik pengiring). Selebihnya adalah 48 raksasa, 56 kera (wanara), 16 penari, 28 setan, 70 pemeran api, serta 12 pemain utama dan pembantu.
Lakon Api Suci adalah kisah akhir dari kisah panjang cerita Ramayana. Lakon ini mengisahkan Dewi Shinta yang membakar diri untuk membuktikan cinta dan kesetiaannya kepada Rama.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Purnomo Siswoprasetjo mengatakan, pemecahan rekor dunia ini diajukan sejak enam bulan lalu.
Internal Adjudicator Guinness World Records Lucia Sinigagliesi mengatakan, sendratari Ramayana menjadi kategori baru rekor dunia.