Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia, ASEAN, dan Laut China Selatan

Kompas.com - 14/10/2012, 02:18 WIB

Selama ini Indonesia dikenal kerap berinisiatif mengupayakan jalan damai dalam menuntaskan sejumlah sengketa dan ketegangan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara, tak terkecuali di sengketa Laut China Selatan.

Tak lama setelah AMM mengalami kebuntuan, Menlu Marty Natalegawa ”berkeliling” mencoba ”mengikat” kembali komitmen antarnegara anggota ASEAN dalam mengupayakan solusi sengketa di Laut China Selatan.

Upaya lain juga dilancarkan Indonesia dengan memanfaatkan pertemuan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, bulan lalu.

Kepada Kompas waktu itu, Marty mengakui, Indonesia berinisiatif menawarkan Draf Nol (Zero Draft) Kode Tata Berperilaku (COC) di Laut China Selatan untuk dibahas bersama.

Draf Nol COC itu diajukan setidaknya sebagai pemicu awal perundingan. Isinya terbilang rinci dan dapat dipakai untuk menghindari ”miskalkulasi” di antara semua pihak saat bertemu di lapangan.

Sejumlah pihak mengapresiasi langkah-langkah diplomasi Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton saat melawat ke sejumlah negara ASEAN beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan terpisah, peneliti senior Habibie Center, Dewi Fortuna Anwar, menilai, sebagai negara yang ”dituakan” di ASEAN, Indonesia sangat berkepentingan terhadap keutuhan organisasi kawasan itu.

Kegagalan ASEAN mengelola isu Laut China Selatan dapat menghancurkan kredibilitas ASEAN, yang selama ini berambisi ingin menjadi pemain kunci dalam konteks arsitektur kawasan dan global.

”Jika sudah begitu, celah bagi negara besar untuk mengadu domba ASEAN kembali terbuka. Kalau China saja berhasil, apa pula yang bisa mencegah AS, Rusia, Jepang, dan yang lain melakukan hal sama terhadap ASEAN?” tutur Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com