Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nobel Perdamaian untuk Uni Eropa, Hadiah dalam Krisis

Kompas.com - 13/10/2012, 12:29 WIB

KOMPAS.com - Ketika Ketua Komite Nobel Norwegia Thorbjoern Jagland, Jumat (12/10/2012), mengumumkan bahwa peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2012 adalah Uni Eropa, banyak orang terperangah. Bahkan sampai sehari sebelumnya, pihak yang meraihnya diduga individu, bukan organisasi ini.

Komite itu mengatakan Uni Eropa (UE) layak menerima penghargaan tersebut atas upayanya mempromosikan perdamaian dan demokrasi di Eropa.

"Uni Eropa dan pendahulu-pendahulunya selama lebih dari enam dekade berkontribusi pada kemajuan perdamaian dan rekonsiliasi, demokrasi dan hak-hak asasi di Eropa," demikian pernyataan resmi itu.

Reaksi dari pemimpin tiga lembaga utama UE adalah ungkapan gembira atas pengakuan itu. Kepala Parlemen Eropa Martin Schulz mengatakan di Twitter, dia "sangat tersentuh, mendapat kehormatan.... UE adalah rekonsiliasi. Itu bisa menjadi inspirasi".

Sementara Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan, itu adalah kehormatan bagi seluruh blok 27 negara itu, dan Ketua Dewan Eropa Herman van Rompuy juga mengatakan, semua merasa bangga bahwa upaya UE menjaga perdamaian dihargai.

Namun, pemberian hadiah prestisius ini bagi UE merupakan hal yang mengejutkan karena diberikan pada saat solidaritas Eropa menghadapi tantangan paling besar dalam puluhan tahun terakhir. UE saat ini berada di tengah makin dalamnya jurang antara negara anggota di selatan yang tenggelam dalam utang dan negara anggota di utara yang lebih kaya, dipimpin oleh Jerman, yang terkesan membantu dengan enggan.

Waktu yang akan memperlihatkan apakah bantuan yang diberikan dengan enggan itu akan mencegah proyek Eropa tersebut tenggelam. Yang jelas, krisis mendalam itu telah memperlebar jurang yang dirasakan warga negara di berbagai negara anggota dan Brussels makin dipandang terlalu jauh dan birokratis.

"UE saat ini sedang menjalani kesulitan ekonomi yang berat dan kerusuhan sosial yang besar," kata Jagland, Jumat, mengakui masa sulit yang dihadapi organisasi ekonomi dan politik itu.

"Komite Nobel Norwegia ingin memusatkan perhatian terhadap yang dilihatnya sebagai hasil paling penting UE: perjuangan yang berhasil untuk perdamaian dan rekonsiliasi dan untuk demokrasi dan hak-hak asasi. Peran stabilisasi yang dimainkan oleh UE telah membantu mengubah sebagian besar Eropa dari sebuah benua perang menjadi benua perdamaian," ujar Jagland.

Karya UE, menurut Jagland, merepresentasikan "persaudaraan antarbangsa", yang memenuhi kriteria Hadiah Perdamaian seperti yang disebutkan Alfred Nobel dalam surat wasiatnya tahun 1895.

Dari ekonomi

UE muncul dari abu Perang Dunia II, lahir dari keyakinan bahwa hubungan ekonomi yang dekat akan menjamin musuh-musuh lama untuk tidak lagi saling serang.

Gagasan sebuah Eropa bersatu mulai mengambil bentuk yang lebih jelas ketika pada 9 Mei 1950, Menteri Luar Negeri Perancis Robert Schuman mengusulkan agar Perancis dan Republik Federal Jerman—dua negara yang sejak lama bermusuhan—menggabungkan industri batubara dan baja mereka di bawah sebuah organisasi baru. Ini untuk memperlihatkan, menurut Schuman, "bahwa perang antara Perancis dan Jerman menjadi bukan hanya tak dapat dipertimbangkan, tetapi juga secara materi tidak mungkin."

Schuman dan negarawan Perancis lain, Jean Monnet, berpendapat bahwa cara terbaik untuk memulai proses persatuan Eropa adalah melalui pengembangan hubungan ekonomi. Filsafat ini menjadi dasar Traktat Paris tahun 1951, membentuk Masyarakat Batubara dan Baja Eropa (ECSC) dengan anggota Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Belgia, dan Luksemburg.

Berdasarkan Traktat Roma tahun 1958, keenam negara itu mendirikan Masyarakat Ekonomi Eropa dan Masyarakat Energi Atom Eropa. Ketiga masyarakat inilah yang tahun 1967 bergabung menjadi Masyarakat Eropa. Ini berkembang lagi menjadi Uni Eropa yang traktatnya ditandatangani di Maastricht tahun 1991. UE kini mempunyai 27 negara anggota, dengan beberapa negara menanti untuk diterima.

Berbeda dengan Hadiah Nobel bidang lain yang peraihnya ditetapkan oleh institusi-institusi di Swedia, peraih Hadiah Nobel Perdamaian ditetapkan oleh Komite Nobel Norwegia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com